Bantuan Pemerintah Hadir, Masyarakat Terdampak Bencana Sumatera Mulai Bernapas Lega

Bantuan Pemerintah Hadir, Masyarakat Terdampak Bencana Sumatera Mulai Bernapas Lega

Penanganan bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera terus menunjukkan perkembangan positif.

Bantuan pemerintah yang mengalir secara bertahap mulai dirasakan langsung oleh masyarakat terdampak, terutama di Aceh, sehingga proses pemulihan berjalan dan warga perlahan dapat bernapas lega.

 

Pemerintah bersama BUMN mengerahkan 1.066 relawan dan 109 armada truk pembawa bantuan kemanusiaan untuk mendukung penanganan darurat. Aceh menjadi salah satu prioritas penyaluran awal.

 

Bantuan mencakup kebutuhan dasar seperti pangan, air bersih, perlengkapan bayi, obat-obatan, tenda, selimut, serta logistik pendukung lainnya.

 

Chief Operating Officer Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN, Dony Oskaria, menegaskan keterlibatan BUMN merupakan bentuk tanggung jawab kebangsaan.

 

“BUMN adalah milik rakyat Indonesia. Oleh karena itu, setiap kali rakyat membutuhkan, kehadiran kami bukanlah pilihan, melainkan kewajiban,” ujarnya.

 

Di sisi lain, peran Tentara Nasional Indonesia menjadi tulang punggung pemulihan infrastruktur, khususnya jembatan dan akses vital yang rusak akibat bencana.

 

 

 

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, menyampaikan bahwa TNI AD ditugaskan langsung untuk menangani jembatan terdampak di wilayah Sumatera sesuai arahan Presiden.

 

“Sehubungan ini juga kami karena ditunjuk Dansatgas untuk mengurus jembatan di seluruh Indonesia. Presiden sudah menyampaikan supaya saya fokus di daerah bencana,” kata Maruli.

 

TNI AD telah menyiapkan 18 unit jembatan Bailey untuk wilayah terdampak. Hingga saat ini, tujuh jembatan Bailey telah selesai dibangun dan dapat digunakan masyarakat, sementara 11 lainnya masih dalam tahap pembangunan dan pengiriman material.

 

“Sampai sekarang kita sudah 7 selesai jembatan Bailey. Ada 6 dalam tahap pemasangan, 5 unit sudah ada di pelabuhan-pelabuhan, 3 masih terhadang di jalan, karena perlu pembenahan jalan-jalannya,” ujar Maruli.

 

Ia menambahkan bahwa pengerjaan dilakukan di tengah medan berat dan keterbatasan akses. “Untuk bisa mencapai kondisi sekarang, saya kira anggota kami itu bekerja sangat luar biasa,” ungkapnya.

 

Selain Bailey, TNI AD juga menangani rencana perbaikan 37 jembatan Aramco.

 

Maruli menjelaskan bahwa prosesnya lebih kompleks karena membutuhkan survei detail serta pengiriman konstruksi dari Jakarta dengan stok terbatas.

 

Dukungan pemerintah pusat juga diperkuat melalui pemenuhan kebutuhan sandang. Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, menyampaikan bahwa bantuan pakaian baru telah disiapkan untuk warga terdampak bencana di Sumatera.

 

“Totalnya 106 ribu,” kata Tito, merujuk pada pakaian baru yang berasal dari perusahaan garmen nasional.