Pemerintah Berikan Diskon Tarif Tol dan Stimulus Transportasi Akhir Tahun Selama Libur Nataru
Pemerintah Berikan Diskon Tarif Tol dan Stimulus Transportasi Akhir Tahun Selama Libur Nataru
Oleh : Gavin Asadit
Pemerintah resmi meluncurkan paket stimulus transportasi untuk menyambut libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kebijakan ini tidak hanya mencakup diskon tarif jalan tol, tetapi juga potongan harga pada berbagai moda transportasi publik seperti kereta api, kapal laut, layanan penyeberangan, hingga insentif khusus bagi penerbangan kelas ekonomi.
Langkah ini dirancang sebagai upaya terpadu untuk mereduksi beban biaya perjalanan masyarakat yang biasanya meningkat tajam menjelang akhir tahun. Selain meringankan pengeluaran rumah tangga, kebijakan tersebut juga bertujuan memastikan kelancaran arus mudik-balik agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di titik-titik krusial seperti tol Trans Jawa, pelabuhan utama, serta bandara yang mengalami lonjakan penumpang.
Salah satu komponen yang paling menonjol adalah program diskon tarif jalan tol. Pemerintah menetapkan potongan tarif tol berkisar antara 10 – 20 persen yang diberlakukan secara selektif pada 26 ruas jalan tol, dan berlaku khusus pada tiga hari puncak yakni 22, 23, dan 31 Desember 2025. Daerah cakupan mencakup ruas di Jabodetabek, Trans Jawa, Non Jawa, dan Trans Sumatra. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan sekaligus menurunkan beban biaya pengguna jalan tol pada hari-hari puncak.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa paket stimulus ini merupakan arahan Presiden untuk menjaga keterjangkauan mobilitas dan mendorong aktivitas ekonomi menjelang akhir tahun. Pihaknya menambahkan bahwa Mobilitas masyarakat merupakan komponen yang sangat penting dan berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga perlu dioptimalkan selama masa Libur Nataru 2025/2026 melalui penyediaan layanan transportasi yang lebih terjangkau.
Sementara itu, Paket stimulus juga memperluas cakupan diskon ke seluruh moda transportasi. Untuk kereta api, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan kuota sekitar 1,5 juta tiket kelas ekonomi yang mendapat diskon sebesar 30 persen untuk periode perjalanan 22 Desember 2025 – 10 Januari 2026. Kebijakan ini bertujuan mendorong perpindahan penumpang dari kendaraan pribadi ke moda rel demi menekan kemacetan dan meningkatkan keselamatan perjalanan jarak menengah maupun jauh.
Pada sektor laut dan penyeberangan, PT PELNI dan PT ASDP Indonesia Ferry juga diberi tugas untuk menyalurkan diskon. PELNI menyediakan potongan sekitar 20 persen untuk pembelian tiket kapal laut pada rentang 17 Desember 2025 – 10 Januari 2026, sementara layanan penyeberangan mendapat keringanan tarif jasa kepelabuhanan yang setara dengan rata-rata potongan sekitar 19 persen pada lintasan-lintasan prioritas. Langkah ini dianggap strategis untuk menjaga konektivitas antarpulau, khususnya bagi masyarakat pesisir dan daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Angkutan udara menjadi bagian penting dalam paket stimulus. Pemerintah melalui mekanisme PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) dan kerja sama operator menerapkan penurunan tarif angkutan udara rata-rata 13 – 14 persen bagi tiket kelas ekonomi selama periode Nataru, dengan target menjangkau jutaan penumpang. Beberapa maskapai besar seperti Garuda Indonesia dan Citilink mengonfirmasi skema diskon sekitar 13-14 persen dan kesiapan menambah armada untuk memenuhi lonjakan permintaan.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi turut mengimbuhkan penjelasan teknis pelaksanaan stimulus. Menhub Dudy mengajak masyarakat untuk memanfaatkan periode diskon dan merencanakan perjalanan lebih awal agar memperoleh kuota tiket diskon serta menghindari lonjakan permintaan di saat-saat terakhir. Kementerian Perhubungan juga menegaskan kesiapan operator dan upaya pengawasan keselamatan sepanjang periode Nataru.
Dari sisi operator, PT Kereta Api Indonesia menjelaskan mekanisme pembelian dan daftar KA yang mendapat kuota diskon lengkap dengan ketentuan pembatalan serta perubahan jadwal sesuai aturan. Sementara itu, Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro mengatakan Garuda telah menyiapkan dari segi armada hingga awak cabin untuk melayani masyarakat sepanjang periode tersebut dan menyiapkan tambahan armada dan awak untuk mengoperasikan penerbangan selama periode Nataru serta akan menerapkan diskon tiket sekitar 13 – 14 persen. Pernyataan operator ini menegaskan kesiapan supply untuk menampung kenaikan permintaan.
Penerapan stimulus ini juga datang dengan sejumlah catatan dan saran bagi publik. Pertama, diskon bersifat kuota dan mengikuti syarat ketentuan masing-masing operator artinya pemesanan lebih awal direkomendasikan untuk mendapatkan harga diskon dan jadwal keberangkatan yang diinginkan. Kedua, meski harga lebih ringan, otoritas menekankan bahwa aspek keselamatan tetap menjadi prioritas: ramp check, peningkatan kesiapan armada, serta koordinasi antar-instansi akan terus digencarkan. Ketiga, bagi pengguna tol, perhatian pada tanggal berlaku diskon (22, 23, dan 31 Desember 2025) penting untuk merencanakan perjalanan tol murah.
Secara makro, paket stimulus transportasi tersebut diharapkan dapat membantu pemulihan permintaan sektor jasa dan mendongkrak konsumsi pada kuartal IV 2025. Namun, keberhasilan program ini juga bergantung pada eksekusi teknis oleh operator, pengawasan regulator, dan perilaku perjalanan masyarakat selama liburan. Dengan adanya diskon terpadu lintas moda, pemerintah berharap Nataru 2025/2026 menjadi momen yang lebih terjangkau, aman, dan nyaman bagi jutaan pemudik dan pelancong.
)* Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial dan Kemasyarakatan


