Program Swasembada Energi Bagian dari Langkah Pemerintah Wujudkan Ketahanan Negara
Program Swasembada Energi Bagian dari Langkah Pemerintah Wujudkan Ketahanan Negara
Oleh: Siska Rahmadani
Program swasembada energi kini menjadi simbol keseriusan pemerintah dalam memperkuat ketahanan nasional dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan energi sebagai salah satu fondasi penting pembangunan, karena bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu memenuhi kebutuhan energinya sendiri tanpa bergantung pada pihak luar. Semangat kemandirian energi ini sejalan dengan visi Asta Cita, yang menegaskan bahwa Indonesia harus berdiri tegak, memiliki kekuatan ekonomi, dan mampu mengelola sumber dayanya secara mandiri.
Di tengah dinamika global, Indonesia hadir sebagai negara yang semakin diperhitungkan. Pemerintah tidak hanya aktif dalam diplomasi internasional, tetapi juga membangun kekuatan dalam negeri melalui kemandirian energi. Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia terus melangkah maju sebagai negara besar, modern, dan siap menghadapi tantangan dunia. Energi menjadi pilar penting tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga dan transportasi, tetapi juga bagi industri, investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional. Ketika energi kuat, negara bergerak lebih cepat, efisien, dan stabil.
Pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, memandang kebijakan percepatan produksi minyak dan gas sebagai keputusan strategis untuk memastikan pasokan nasional tetap terjaga. Pemerintah terus meningkatkan target lifting migas dan mengembangkan energi baru terbarukan dalam satu jalur besar yang saling melengkapi. Hal ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak hanya membangun untuk hari ini, tetapi juga menyiapkan masa depan energi yang bersih, modern dan berkelanjutan.
Komitmen ini ditegaskan pula oleh Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman. Dalam forum internasional, Indonesia menegaskan kepada dunia bahwa ketahanan energi adalah kunci kemandirian dan pertumbuhan berkelanjutan. Pemerintah terus meningkatkan produksi melalui teknologi modern, membuka wilayah kerja migas baru, dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Produksi minyak dan gas nasional menunjukkan tren positif, dan langkah pembangunan infrastruktur energi seperti jaringan pipa gas dan fasilitas regasifikasi menambah kekuatan sistem distribusi energi dalam negeri.
Selain mengamankan pasokan nasional, Indonesia juga mempercepat pertumbuhan energi bersih. Kapasitas terpasang energi terbarukan terus meningkat melalui pengembangan panas bumi, air, surya, bioenergi, dan bahan bakar nabati. Pemerintah telah menyiapkan peta jalan energi hijau yang ambisius, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan arah energi modern yang jelas. Upaya ini tidak hanya menghadirkan energi ramah lingkungan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, menarik investasi, dan memberikan nilai ekonomi jangka panjang.
Kementerian Bappenas menegaskan bahwa pemerintah memprioritaskan pemerataan energi hingga ke daerah terpencil. Energi menjadi hak seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya wilayah perkotaan atau industri. Pemerataan pasokan menuju kawasan 3T menjadi wujud nyata bahwa swasembada energi harus dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Aksesibilitas, keterjangkauan, dan ketersediaan menjadi prinsip utama agar energi hadir tanpa diskriminasi.
Sektor BUMN, terutama Pertamina, menjadi motor penting dalam program swasembada energi. Pertamina terus menjaga produksi migas nasional, menemukan cadangan baru, dan mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamax Green 95 serta Sustainable Aviation Fuel. Inovasi ini membuktikan bahwa Indonesia mampu menghasilkan energi modern dengan teknologi yang mendukung ekonomi sirkular dan keberlanjutan. Langkah ekspansi ke luar negeri menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga menempatkan diri sebagai pemain global.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa berbagai pencapaian perusahaan memberi kekuatan baru bagi ketahanan energi. Temuan cadangan migas baru, pengembangan bioetanol, hingga implementasi teknologi energi bersih menunjukkan bahwa Indonesia bergerak maju dengan langkah nyata. Energi hijau bukan lagi konsep, tetapi kenyataan yang semakin dekat dan terus tumbuh.
Dukungan akademisi juga datang dari pengamat ekonomi Acuviarta Kartabi yang menyebut kebijakan energi nasional sebagai pilar penting pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, ketika energi kuat, industri bergerak, transportasi bergerak, dan ekonomi rakyat ikut berkembang. Ia optimistis bahwa langkah pemerintah akan mendorong kontribusi besar bagi target pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada level sumber daya manusia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa generasi muda adalah motor utama dalam mewujudkan kemandirian energi nasional. Pemerintah menyiapkan ekosistem pendidikan dan industri untuk melahirkan SDM unggul yang mampu mengelola energi dengan kemampuan global. Energi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kualitas manusia yang mengoperasikannya. Dengan SDM unggul, Indonesia yakin mampu bersaing dan memimpin.
Keseluruhan langkah pemerintah membuktikan bahwa swasembada energi bukan hanya slogan, melainkan agenda pembangunan nasional yang berjalan nyata dan terukur. Indonesia melangkah dengan kepala tegak, membangun kekuatan domestik, dan memastikan energi menjadi pendorong kemajuan bangsa. Ketika energi dikelola sendiri, diproduksi sendiri, dan dinikmati seluruh rakyat, maka kedaulatan negara semakin kuat.
Program swasembada energi adalah wujud kehadiran negara untuk menjamin kesejahteraan rakyat, menjaga harga energi tetap stabil, memperkuat industri nasional, dan membawa Indonesia menjadi negara maju. Pemerintah telah menempatkan energi sebagai prioritas strategis demi Indonesia yang mandiri, modern, dan berdaulat. Dengan sinergi pemerintah, BUMN, dunia usaha, akademisi, dan generasi muda, Indonesia melangkah menuju babak baru: negara yang kuat karena mampu berdiri di atas kaki sendiri.
*Penulis merupakan Peneliti Kebijakan Publik
[ed]

