Pemerintah Terus Optimalisasi Peran UMKM dalam Penguatan Kemandirian dan Pemerataan Ekonomi

Pemerintah Terus Optimalisasi Peran UMKM dalam Penguatan Kemandirian dan Pemerataan Ekonomi

Jakarta — Pemerintah terus memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai penggerak utama kemandirian dan pemerataan ekonomi nasional. Di tengah gejolak ekonomi global, UMKM Indonesia menunjukkan ketangguhan luar biasa serta kemampuan menembus pasar internasional.

 

 

 

 

 

 

Data Kementerian Perdagangan mencatat bahwa sepanjang Januari–Oktober 2025, kegiatan business matching berhasil mencatatkan transaksi senilai 130,17 juta dolar AS. Capaian tersebut mencerminkan penguatan posisi UMKM sebagai motor pertumbuhan ekspor nasional.

 

 

 

 

 

 

“Nilai transaksi ini juga merefleksikan kemampuan produk-produk UMKM lokal kita dalam merambah pasar ekspor,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso.

 

 

 

 

 

 

Dalam 10 bulan terakhir, sebanyak 542 kegiatan penjajakan bisnis digelar melalui perwakilan perdagangan RI, mencakup kurasi produk hingga pertemuan langsung dengan pembeli internasional. Momentum positif ini menunjukkan bahwa transformasi digital, promosi global, dan peningkatan kapasitas UMKM memberikan hasil nyata dalam mendorong akses pasar internasional.

 

 

 

 

 

 

Selain penguatan dari sisi perdagangan, dukungan terhadap akses keuangan bagi UMKM dan masyarakat berpendapatan rendah juga terus diperluas oleh sektor perbankan. Upaya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam mendorong inklusi keuangan kembali mendapatkan apresiasi nasional melalui penghargaan Women in SDG’s Action 2025.

 

 

 

 

 

 

Direktur Consumer Banking BNI, Corina Leyla Karnalies, meraih penghargaan tersebut atas kontribusinya dalam memperluas akses keuangan digital dan mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.

 

 

 

 

 

 

“Apresiasi ini menjadi penyemangat bagi kami di BNI untuk terus menghadirkan solusi keuangan yang berdampak positif bagi masyarakat, terutama dalam memperkuat inklusi keuangan di seluruh lapisan,” ujar Corina.

 

 

 

 

 

 

Ia menegaskan bahwa BNI terus mempercepat transformasi layanan digital untuk menjangkau pelaku UMKM, masyarakat berpenghasilan rendah, serta kelompok yang belum terlayani sistem keuangan formal. Melalui aplikasi digital, pembiayaan mikro, dan ekosistem seperti Xpora, BNI membantu jutaan pelaku UMKM terhubung dengan pasar global.

 

 

 

 

 

 

Komitmen ini sejalan dengan dukungan BNI dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat melalui peningkatan kredit UMKM. Hingga September 2025, kredit UMKM non-KUR tumbuh 13,9 persen YoY menjadi Rp46,3 triliun, sementara kredit segmen kecil mencapai Rp74,2 triliun.

 

 

 

 

 

 

BNI juga menekankan pentingnya lingkungan kerja inklusif dan setara sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.

 

 

 

 

 

 

“Ke depan, BNI akan terus memperkuat peran sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s), khususnya dalam upaya mengurangi kemiskinan melalui inovasi keuangan yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuh Corina.

 

 

 

 

 

 

Melalui sinergi penguatan perdagangan, perluasan akses pembiayaan, dan strategi digital yang inklusif, pemerintah optimistis bahwa UMKM akan terus menjadi pilar penting dalam mendorong pemerataan ekonomi, memperkuat daya saing nasional, serta membangun masyarakat yang semakin mandiri dan berkelanjutan.