Kopdes Merah Putih Pilar Ekonomi Rakyat di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo–Gibran

Kopdes Merah Putih Pilar Ekonomi Rakyat di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo–Gibran

Oleh: Dewi Anggrain

Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menandai babak baru kebangkitan ekonomi rakyat. Di tengah semangat besar membangun kemandirian nasional, lahirlah program strategis Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) yang menjadi motor utama penguatan ekonomi berbasis rakyat. Program ini menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintahan Prabowo–Gibran terhadap masyarakat desa, sekaligus tonggak perubahan menuju ekonomi yang lebih adil, mandiri, dan berdaulat.

 

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan bahwa sejak awal masa jabatan, Presiden Prabowo memberikan mandat jelas untuk menghidupkan kembali semangat berkoperasi di Indonesia. Melalui visi besar membangun ekonomi rakyat dari desa, pemerintah menghadirkan Kopdes Merah Putih sebagai wadah produktivitas baru yang menggerakkan potensi ekonomi lokal secara kolektif. Di bawah arahan langsung Presiden, koperasi bukan lagi dipandang sebagai entitas ekonomi kecil, melainkan sebagai fondasi ekonomi nasional yang mampu berdiri sejajar dengan korporasi dan BUMN.

 

Langkah awal pemerintah dimulai dengan gerakan rebranding koperasi secara menyeluruh. Dalam 30 tahun terakhir, koperasi sempat kehilangan gaung di kalangan generasi muda. Namun, berkat pendekatan modern, digital, dan inovatif yang diinisiasi Kementerian Koperasi, koperasi kini tampil sebagai lembaga ekonomi yang keren, relevan, dan visioner. Digitalisasi koperasi menjadi strategi utama agar generasi muda turut serta membangun ekonomi rakyat. Hasilnya, Kopdes Merah Putih sukses menarik perhatian milenial dan gen Z untuk bergabung dan mengelola usaha di tingkat desa dengan semangat gotong royong.

 

Keberhasilan program ini terlihat jelas dari pembentukan lebih dari 81 ribu Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia hanya dalam waktu singkat. Lonjakan ini menjadi bukti kuat bahwa masyarakat menyambut baik arah kebijakan Presiden Prabowo yang berpihak kepada rakyat bawah. Gelombang partisipasi masyarakat dalam pembangunan koperasi menunjukkan bahwa semangat kemandirian ekonomi kini tumbuh pesat dari desa-desa. Antusiasme anak muda untuk menjadi bagian dari manajer proyek dan asisten bisnis koperasi juga menjadi tanda bahwa koperasi telah kembali menjadi simbol kemajuan ekonomi bangsa.

 

Pemerintah menunjukkan keseriusannya dengan menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kementerian Koperasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Desa dan PDT, Kementerian Dalam Negeri, serta Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia. SKB ini merupakan turunan dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 yang menjadi dasar hukum percepatan pembentukan 80.000 koperasi di seluruh Indonesia. Sinergi lintas kementerian ini membuktikan bahwa kebijakan ekonomi rakyat bukan sekadar wacana, melainkan program konkret yang terukur dan berkesinambungan.

 

Pendanaan untuk Kopdes Merah Putih pun disiapkan secara besar-besaran. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengalokasikan dana dari APBN, APBD, dan APBDes untuk memastikan pembangunan fisik koperasi berjalan cepat dan merata. Setiap koperasi akan memperoleh dukungan hingga Rp 3 miliar untuk pembangunan gedung, gerai bisnis, pergudangan, dan modal kerja. Skema pembiayaan yang terintegrasi dengan dukungan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menjadikan koperasi sebagai pusat ekonomi desa yang kuat dan berdaya saing.

 

Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto menegaskan bahwa pembangunan fisik koperasi yang dimulai tahun ini akan menyentuh seluruh pelosok nusantara. Dengan jumlah desa mencapai 75.295, program ini diyakini menjadi instrumen paling efektif dalam pemerataan ekonomi nasional. Kopdes Merah Putih hadir tidak hanya sebagai lembaga ekonomi, tetapi juga sebagai pusat aktivitas sosial, produksi, dan perdagangan desa yang memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.

 

Dari sisi pembiayaan nasional, Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu Askolani menyampaikan bahwa dukungan pendanaan akan terus diperkuat melalui Dana Transfer ke Daerah (TKD) dan belanja APBN lainnya. Pemerintah memastikan seluruh proses berjalan transparan, efisien, dan cepat. Dengan dukungan APBN yang kuat, Kopdes Merah Putih menjadi salah satu program unggulan yang menyerap tenaga kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat kedaulatan ekonomi nasional.

 

Dukungan besar juga datang dari sektor swasta. CEO BPI Danantara Indonesia Rosan Perkasa Roeslani memastikan bahwa lembaganya siap menyalurkan pendanaan strategis bagi seluruh Kopdes Merah Putih. Dengan dukungan investasi dari Danantara, koperasi akan memiliki akses modal yang cukup untuk mengembangkan usaha di berbagai sektor, mulai dari pertanian, perdagangan, hingga energi terbarukan. Kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha ini menunjukkan bahwa semangat ekonomi gotong royong kini menjadi arus utama pembangunan nasional.

 

Dalam skala makro, Kopdes Merah Putih telah menegaskan posisinya sebagai pilar utama kebangkitan ekonomi rakyat. Program ini melahirkan tatanan ekonomi baru yang menempatkan desa sebagai pusat pergerakan ekonomi nasional. Koperasi menjadi wadah yang mempertemukan semangat kerja keras rakyat dengan dukungan kebijakan negara yang pro-rakyat. Berkat kepemimpinan tegas dan visi besar Presiden Prabowo, desa kini tidak lagi menjadi objek pembangunan, melainkan subjek utama dalam menciptakan kesejahteraan nasional.

 

Lebih jauh, Kopdes Merah Putih menjadi simbol persatuan ekonomi nasional yang berasaskan gotong royong dan keadilan sosial. Program ini menggugah kesadaran kolektif bahwa kekuatan ekonomi Indonesia sejatinya tumbuh dari desa. Pemerintahan Prabowo–Gibran berhasil mengembalikan semangat koperasi sebagai roh ekonomi bangsa, sesuai amanat konstitusi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Satu tahun perjalanan pemerintahan Prabowo–Gibran telah menorehkan warisan besar: berdirinya pilar ekonomi rakyat yang kuat, modern, dan mandiri melalui Kopdes Merah Putih. Dengan fondasi ini, Indonesia bergerak menuju kemandirian ekonomi yang sejati di mana desa menjadi pusat kemakmuran, koperasi menjadi tulang punggung rakyat, dan bangsa ini berdiri tegak di atas kekuatan ekonominya sendiri.

 

*Penulis merupakan Pengamat Ekonomi Digital dan Transformasi Desa Mandiri