Pemerintah Pastikan Demonstrasi Tidak Ganggu Program Swasembada Pangan

Pemerintah Pastikan Demonstrasi Tidak Ganggu Program Swasembada Pangan

Jakarta – Pemerintah menegaskan bahwa aksi demonstrasi yang berlangsung pada akhir Agustus 2025 tidak akan memengaruhi jalannya kebijakan swasembada pangan yang tengah digencarkan Presiden Prabowo Subianto. Fokus untuk menjaga ketahanan pangan nasional dipastikan tetap berjalan tanpa hambatan, meskipun dinamika sosial sempat mewarnai beberapa daerah.

 

 

 

 

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa situasi pangan nasional tetap terkendali. Distribusi dan produksi bahan pokok berjalan sebagaimana mestinya sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan dampak dari aksi unjuk rasa terhadap ketersediaan pangan. “Nanti kita lihat, InsyaAllah kalau soal pangan lancar,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

 

 

 

 

Pria yang akrab disapa Zulhas itu juga menekankan capaian surplus pangan yang sudah diraih pemerintah pada tahun ini. Menurutnya, jumlah surplus sekitar tiga juta ton dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga tahun depan. “Surplus yang sekarang sudah tercapai pada tahun ini, memang surplusnya tidak banyak, kira-kira 3 juta ton tahun ini. Jadi sampai tahun depan cukup,” ungkapnya.

 

 

 

 

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan optimisme bahwa target swasembada beras yang dicanangkan Presiden Prabowo akan tercapai lebih cepat dari perkiraan awal. Menurut Amran, stok beras nasional saat ini telah mencapai empat juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir. “Kita pernah mencapai angka \[stok beras] 3 juta ton pada 1984,” jelasnya, menekankan bahwa pencapaian ini menjadi bukti konkret keberhasilan program pemerintah di bidang pertanian.

 

 

 

 

Amran juga menyebut bahwa rencana swasembada pangan yang semula ditargetkan tercapai dalam empat tahun berpotensi terwujud lebih cepat. Dengan kondisi produksi yang terus meningkat, ia berharap Indonesia tidak perlu lagi melakukan impor beras pada tahun ini. “Target dari Bapak Presiden, awal rencana kita swasembada 4 tahun, kemudian 3 tahun. Mudah-mudahan tahun ini tidak ada impor,” tegasnya.

 

 

 

 

Momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia disebut Amran sebagai titik lompatan besar bagi sektor pertanian. Ia menyerukan agar semua pihak menjadikan momen ini sebagai semangat untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan. “Kita jadikan momen ini untuk melompat secara eksponensial semua komoditas, khususnya pangan. InsyaAllah, tahun ini kita bisa merebut swasembada pangan,” pungkasnya.

 

 

 

 

Dengan komitmen penuh pemerintah dan dukungan masyarakat, program swasembada pangan diyakini akan tetap kokoh meski dihadapkan pada berbagai dinamika sosial. Pemerintah bertekad menjaga stabilitas pangan sebagai fondasi utama menuju Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera.