Rabu, 31 Agustus 2022 pk 13.00 – 15.00WIB oleh Bakti KOMINFO dan DPR RI mengadakan diskusi publik dengan tema Interaksi Digital Secara Maksimal Dan Bijak. Acara diisi dengan beberapa narasumber dan pemateri yang diawali dengan sambutan oleh bapak Ir. A. Rizky Sadig, M.Si selaku anggota komisi 1 DPR RI, beliau memaparkan materi yaitu :
Warga negara Indonesia maupun warga negara luas sudah terhubung secara luas dan bebas yang menyebabkan penggunaan teknologi digital semakin besar. data-data yang dimiliki hingga saat ini pun didunia internet semakin membesar diakibatkan dari penggunaan gadget yang jauh lebih besar dibandingkan jumlah penduduk di Indonesia.
Indonesia memiliki predikat populasi terbanyak ke 4 diseluruh dunia. Pada tahun 2025 yang akan datang diprediksi dominasi generasi muda usia 18-40 tahun yang akan menguasi jumlah populasi Republik Indonesia yang dikirakan jumlahnya hingga 60%.
Generasi muda di Indonesia diyakini sangat familiar dengan penggunaan perkembangan digital, namun disisi lain seringkali terpantau dalam penggunaan perkembangan interaksi digital masih belum maksimal untuk kepentingan baik itu personal maupun kepentingan yang lebih positif.
adapun 2 hal penyampaian atau masukan-masukan yang dapat diberikan dalam bijak berinteraksi sosial :
1) Dihimbau kepada semua generasi jangan pernah berputus asa untuk terus berusaha mempelajari perkembangan dunia digital ini. Perkembangan dunia digital ini sangatlah pasif dan cepat yang terkadang untuk mengejarnya pun belum mampu, belum lagi dikaitkan dengan yang sebentar lagi akan ada perpindahan antara televisi analog menjadi televisi digital yang menjadi salah satu hal yang mau tidak mau harus diikuti. pilihan-pilihan ini menjadikan kita agar jangan sampai menjadi pribadi yang ketinggalan zaman yang tidak dapat menyesuaikan dan beradaptasi dengan keadaan zaman yang pada akhirnya menjadikan kita gagap teknologi sehingga tidak bisa memanfaatkan situasi yang amat sangat bermanfaat untuk kita.
2) Diharuskannya berusaha semaksimal mungkin menjadikan interaksi-interaksi di dunia digital digunakan secara bijak. Bijak yang dimaksud adalah seperti pembuatan konten-konte, fitur-fitur atau apapun yang kita produksi dan diposting ke media sosial menjadi sesuatu yang mendidik, sesuatu yang baik, dan juga bisa menebarkan manfaat dan bisa memperkenalkan harkat martabat bangsa Indonesia. Hal itu dapat menjadi sarana mengaktualisasikan diri tanpa harus memproduksikan hal-hal yang dapat merugikan diri kita.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh bapak Yuliandre Darwis, Ph.d. Pembangunan infrastruktur dari Bakti Kominfo sesuai dengan visi misi presiden yaitu sama rata, sama rasa. Koneksitas yang dibangun mulai dari BTS Sinyal, pembangunan daerah-daerah perbatasan dan daerah 3T merupakan salah satu upaya untuk berinteraksi digital secara maksimal yang dilakukan oleh Bakti Kominfo yang artinya ruang publik dalam berteknologi sudah dibuka seluas-luasnya.
Berdasarkan laporan dari East Ventures yang dibaca yaitu Digital Competitiveness Index (EV-DCI) yang disusun bersama dengan KIC dan PwC Indonesia pada tahun 2022, index dari literasi digital di indonesia pada tahun 2021 berada di level 3.49 dari nilai maksimumnya yaitu 5. Angka ini meningkat dilihat dari tahun 2020 yang sebesara 3.46 menjadi 3.49. angka tersebut menempatkan indonesia pada kategori sedang dengan skor indeks yang diambil dari 0-5. Pada saat ini indonesia masih membutuhkan peningkatan kapasitas tentunya dan pengetahuan terkait teknologi untuk publik.
Semakin maraknya penggunaan media digital menyebabkan pergeseran gaya hidup masyarakat ke arah digital dan perkembangan digitalisasi sistem pembayaran yang ditandai dengan pertumbuhan e-commerce di Indonesia meningkat lebih dari 40% di tahun 2021. Pergerakan ekonomi yang mulai pulih dimasa pandemi membuat perubahan perilaku dalam berbelanja yang menyebabkan multi efek dalam sebuah kondisi dimasa pandemi ini membantu meningkatkan transaksi dari e-commerce dan juga meningkatkan jumlah bisnis online. Dalam penggunaan teknologi digital ini memiliki sisi negatif dan sisi positifnya. Adapun sisi negatif dari penggunaan platform digital yaitu, kurang bijaknya masyarakat dalma menggunakan teknologi digital sehingga banyak menimbulkan berita bohong yang beredar atau disebut dengan hoaks.
Contoh sisi negatif:
- menurut dari data hasil pelacakan kementrian komunikasi dan informatika ada 5.311 konten hoaks yang beredar mengenai Covid-19 periode 23 Januari hingga 27 Desember 2021. 87% konten hoaks Covid-19 di media sosial bersumber dari Facebook Dari jumlah tersebut yang sampai ke ranah hukum sebanyak 767 konten.
Contoh sisi Positif : - terdapat pemanfaatan digital yang digunakan sedari dini. Terdapat contoh berita prestasi yang diraih oleh siswa SMP di Binus School menang dalam kompetisi yang digelar oleh microsoft, ia membuat kapal berbasis teknologi kecerdasan buatan untuk memungut sampah plastik di laut.
Maka dari itu sebgai generasi muda harus bisa lebih bijak dalam berinteraksi digtal di media sosial agar tidak terjebak dalam informasi-informasi palsu atau hoaks.
Lalu dilanjutkan dengan pemaparan materi dari pemateri keiga yaitu kak Selly Ayu Susanti. Sebagai pelaku usaha yang sangat bergantung pada media sosial yang dimana awalnya usaha yang didirikan berawal dari bisnis online yang di promosikan melewati media sosial. Bisnis online yang didirikan terdapat dalam bidang fashion dan juga kuliner. Usaha kuliner yang didirikan adalah Pawon Kebul Buk Rul. Usaha kuliner ini berawal dari hobi dalam memasak yang kemudian diposting di Instagram sehingga banyak yang tertarik dan menanyakan apakah masakan tersebut dijual atau tidak. Hingga pada akhirnya mencoba untuk menjual hasil masakan tersebut dengan sistem PO (pre order) dan banyaknya peminat sehingga bisa membuka outlet kecil-kecilan hingga sekarang yang terdapat di Banjaran Gencarik No. 62, Kediri.
Selain sebagai pelaku usaha online dalam bidang fashion dan juga kuliner, beliau juga merupakan seorang selebgram. Konten-konten yang diberikan sebagai seorang selebgram beliau seringkali membagikan konten-konten endorse, seperti promosi baju, promosi tempat wisata, dan lain sebagainya. Sebagai seorang selebgram tentu tidak akan lepas dari yang namanya netizen. Adapun tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh beliau contohnya adalah, netizen yang suka mengahakimi sendiri itu termasuk pengguna digital yang tidak bijak dikarenakan mungkin belum mengetahuinya kebenaran-kebenaran informasi yag didapat. Netizen yang suka menghakimi sendiri itu sebenarnya memiliki resiko yang cukup membahayakan. Contoh dari banyak kasus artis-artis yang dibully oleh netizen sehingga akhirnya dilaporkan, dikarenakan hal tersebut sudah dilindungi oleh UU ITE.
Sebagai pelaku usaha online ada beberapa tips dari beliau untuk membuat konten-konten dalam berjualan agar terlihat menarik. Dalam usaha yang didirikan beliau salah satunya dalam bidang fashion, beliau memproduksi koleksi-koleksi baju sendiri dengan memilih model baju yang up to date lalu dipromosikan diseluruh media sosial, dengan meminta bantuan teman juga untuk membantu mempromosikan usahanya agar dapat dikenal lebih luas.
Berbicara tentang interaksi digital alangkah baiknya harus bisa lebih bijak dalam mencari dan membuat konten di media sosial. Jangan sampai membuat konten yang dapat membahayakan diri sendiri. Buatlah konten-konten yang positif, bisa berupa dari hobi ataupun dengan cara memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan dan alam-alam yang terdapat di Indonesia. Sebagai pengguna media digital di era digital ini kita harus bisa lebih bijak dan membatasi diri kita dalam berinteraksi digital untuk menghindari hal-hal negatif. Dalam hal membatasi diri kita sendiri dahulu bisa dengan tidak membagikan data-data pribadi ke media sosial, dan menghindari berita-berita hoaks.