spot_img
BerandaEkonomiAkademisi UI: Penyesuaian Harga BBM Juga Dilakukan Pemerintahan Terdahulu

Akademisi UI: Penyesuaian Harga BBM Juga Dilakukan Pemerintahan Terdahulu

Akademisi UI: Penyesuaian Harga BBM Juga Dilakukan Pemerintahan Terdahulu

Terdapat sebuah fakta yang dikemukakan oleh salah seorang akademisi dari Universitas Indonesia (UI) bahwa nyatanya memang kebijakan penyesuaian harga BBM bukanlah hal baru yang terjadi.


Tidak tanggung-tanggung, bahkan dirinya menyatakan bahwa penyesuaian harga BBM sudah diterapkan sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno.


Hal tersebut sekaligus menjawab beberapa pernyataan dari masyarakat yang seoah-olah masih mengira bahwa penyesuaian harga BBM hanya terjadi belakangan saja.


“Banyak orang berfikir bahwa ini (penyesuaian harga BBM) hanya terjadi di masa sekarang saja. Bahkan ini bukan kebijakan yang populis, tapi ini terjadi sejak Presiden Soekarno sampai sekarang itu data menunjukkan 62 kali penyesuaian harga BBM itu,” ujar Teguh Dartanto dalam sebuah diskusi di salah satu stasiun televisi, Senin (5/9).


Oleh karena kebijakan tersebut bukanlah sebuah kebijakan yang populis, maka pria yang juga menjabat sebagai Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UI) tersebut menambahkan bahwa tidak heran respon market bursa saham terlihat biasa saja.


“Kenapa tadi di market responnya (penyesuaian harga BBM) sebenarnya biasa saja karena sebenarnya mereka sudah melakukan ekspektasi bahwa kenaikan ini paling tinggal menunggu hari saja,” tambahnya.


Bahkan menurutnya, dengan ada atau tidaknya kebijakan penyesuaian harga BBM yang dilakukan oleh Pemerintah, maka sebenarnya tetap terjadi penyesuaian berbagai harga jual barang di dunia usaha.


Para pelaku usaha juga bahkan sudah sejak jauh hari menunggu waktu atau momentum yang benar-benar tepat untuk bisa menaikkan harga mereka, terutama mereka yang bahan bakunya berasal dari impor.


Justru dengan adanya penyesuaian harga BBM subsidi dari Pemerintah ini kemudian menjadi momentum yang sangat ditunggu-tunggu oleh pelaku dunia usaha.


“Sehingga sebenarnya tanpa ada kenaikan BBM pun dunia usaha sudah ancang-ancang menaikkan harga. Tetapi karena ada momentum harga BBM yang naik, ini adalah momentum yang ditunggu-tunggu juga oleh dunia usaha untuk menyesuaikan harga,” terang Teguh.


Terlebih, penilti di Japan International Cooperation Agency (JICA) tersebut juga menegaskan bahwa karena harga minyak dunia yang saat ini terus melambung, maka memang sudah tidak ada jalan lain lagi selain melakukan penyesuaian harga BBM.


“Sehingga menurut saya ini bukan pilihan tetapi kenaikan harga BBM itu hanya tunggu waktu. Artinya memang tidak ada pilihan dan ini satu-satunya jalan yang harus diambil,” katanya.

Semua itu menurutnya adalah upaya yang dilakukan Pemerintah untuk lebih berpikir bagaimana menata negara ini dalam jangka panjang dan untuk kebaikan mendatang termasuk akan bermuara pada transisi pengoptimalan pemakaian Energi Baru dan Terbarukan (EBT).