Pemerintah Pastikan Program Cek Kesehatan Gratis Jangkau Wilayah Terpencil
Batam – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan komitmennya dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui program cek kesehatan gratis yang kini diperluas hingga ke wilayah-wilayah terpencil di Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmaryadi mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan rencana layanan tersebut.
“Rencananya memang ada, kami akan jangkau masyarakat di pulau-pulau. Tetapi belum dijalankan karena sampai saat ini kami sedang berupaya untuk membuat masyarakat lebih antusias,” kata Didi.
Langkah jemput bola ini dilakukan untuk memastikan seluruh masyarakat, termasuk yang berada di daerah hinterland, dapat mengakses layanan deteksi dini penyakit secara gratis.
Tantangan yang dihadapi Pemerintah Kota Batam yakni untuk menjangkau ratusan pulau kecil yang berada di wilayah kota itu seperti di Kecamatan Belakangpadang, Pulau Galang dan Bulang.
Didi memastikan pihaknya tetap melayani warga yang ingin memanfaatkan layanan CKG tanpa prosedur yang rumit.
“Kami jalan saja seperti biasa, melayani masyarakat yang mau cek. Tidak ada formulir khusus,” ujar Didi.
Untuk layanan jemput bola, Dinkes akan menyesuaikan dengan jumlah masyarakat yang bersedia ikut serta.
“Kami siapkan logistik dan tenaga sesuai dengan jumlah warga yang terkumpul,” tambah Didi.
Program CKG merupakan upaya Dinkes untuk mendorong deteksi dini penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
“Sampai 14 April 2025 baru 1.687 orang yang mengikuti dari 2.247 pendaftar, kami memiliki sasaran CKG di Batam mencapai 1.276.930 orang,” kata Didi.
Didi berharap, dengan perluasan jangkauan dan pendekatan langsung ke masyarakat, angka partisipasi dapat meningkat, terutama di wilayah yang akses kesehatannya masih terbatas.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut Sebanyak 1,5 juta masyarakat telah mengikuti program Cek Kesehatan Gratis. Data tersebut berdasarkan jumlah peserta yang sudah diperiksa hingga 10 April.
“Untuk skala nasional, Per tanggal 10 April itu sudah mendaftar 1,8 juta orang. Dari angka itu 1,5 juta sudah datang (periksa),” ujar Dante.
Pelayanan dilakukan di 37 provinsi dan 9.001 puskesmas di seluruh Indonesia. Menurut Dante, program ini penting karena bisa mendeteksi penyakit sejak dini.
“Karena dengan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, kita bisa mengidentifikasi penyakit-penyakit yang belum terjadi,” tuturnya.