Pemerintah Terus Ajak Masyarakat Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis
Oleh: Marissa Nasution
Pemerintah dengan penuh komitmen meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) pada 10 Februari 2025, sebagai bentuk nyata dari kebijakan visioner dalam memperkuat layanan kesehatan preventif bagi seluruh rakyat. Melalui pemeriksaan menyeluruh yang diberikan tanpa biaya, pemerintah menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat dengan menjadikan kesehatan sebagai hak dasar setiap warga negara.
Program ini bukan hanya inovatif, tetapi juga membuktikan bahwa negara hadir dengan solusi konkret untuk mencegah penyakit sejak dini. CKG menyasar seluruh lapisan usia, dari bayi hingga lansia, dan tersedia secara luas di berbagai fasilitas kesehatan. Ini adalah bukti bahwa pemerintah tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif membangun masa depan kesehatan nasional.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa CKG adalah investasi jangka panjang yang sangat strategis, bukan sekadar rutinitas. Dengan fokus pada pencegahan, pemerintah membuktikan mampu mengurangi beban pembiayaan kesehatan sekaligus meningkatkan produktivitas nasional. Data Kemenkes menunjukkan bahwa tanpa langkah pemerintah ini, masalah seperti penyakit kardiovaskular dan stunting akan terus membebani bangsa.
Untuk memudahkan akses masyarakat, pemerintah menghadirkan tiga jalur pendaftaran: aplikasi SATUSEHAT Mobile, chatbot WhatsApp, dan pendaftaran langsung di puskesmas. Tidak hanya memudahkan, sistem ini juga membuktikan kesiapan pemerintah dalam memanfaatkan teknologi demi kemaslahatan rakyat. Pemeriksaan dilakukan di lebih dari 10.200 puskesmas dan 15.000 klinik rekanan BPJS Kesehatan — capaian luar biasa dalam pemerataan layanan.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono menegaskan bahwa hingga April 2025, lebih dari 1,5 juta penduduk telah memanfaatkan program ini, sebuah bukti keberhasilan awal yang sangat signifikan. Pemerintah pun bertindak cepat, menggandeng TNI-Polri dan pemerintah daerah agar program ini menjangkau seluruh penjuru Nusantara.
Komitmen pemerintah tak berhenti di sana. Budi Gunadi Sadikin mengungkap bahwa untuk menjangkau wilayah 3T, pemerintah tengah membangun klinik dan apotek desa dengan mengonsolidasikan pustu dan poskesdes. Kebijakan ini akan diperkuat dengan regulasi nasional, mewujudkan ekosistem kesehatan yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Tak hanya infrastruktur, pemerintah juga meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan. Dengan memberikan peran lebih besar kepada perawat dan bidan, khususnya di wilayah terpencil, pemerintah menunjukkan fleksibilitas dan keberanian dalam berinovasi demi kualitas pelayanan terbaik.
Masalah kesehatan gigi juga menjadi prioritas. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman menjelaskan bahwa penyakit gigi bisa memicu gangguan serius, dan pemerintah segera merespons dengan mencabut moratorium FKG, menambah kuota mahasiswa, dan mengirimkan dokter gigi ke daerah. Ini menunjukkan bahwa pemerintah bertindak cepat, strategis, dan menyeluruh.
Dengan berbagai langkah luar biasa ini, pemerintah memastikan bahwa CKG bukan sekadar program — melainkan pilar dari transformasi kesehatan nasional. Negara hadir dan bertindak nyata untuk melindungi rakyat, dari kota hingga desa, dari bayi hingga lansia.
Keberhasilan CKG juga mencerminkan kesungguhan pemerintah dalam memprioritaskan kesehatan sebagai fondasi utama pembangunan nasional. Presiden Jokowi telah berulang kali menekankan pentingnya pembangunan manusia sejak usia dini melalui akses kesehatan yang merata dan berkeadilan. Program CKG menjadi bukti konkret bahwa komitmen tersebut benar-benar diwujudkan dalam bentuk layanan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, tanpa diskriminasi dan tanpa biaya.
Kolaborasi antarlembaga menjadi kekuatan utama dalam memperluas jangkauan program ini. Selain TNI-Polri dan pemerintah daerah, dukungan dari lembaga pendidikan, organisasi profesi, serta komunitas lokal turut mempercepat sosialisasi dan pelaksanaan CKG di lapangan. Dengan sinergi lintas sektor yang solid, tidak ada wilayah yang tertinggal, dan semua lapisan masyarakat bisa merasakan kehadiran negara dalam menjaga kesehatan mereka.
Kementerian Kesehatan juga terus melakukan evaluasi dan inovasi dalam pelaksanaan CKG. Digitalisasi sistem pencatatan hasil pemeriksaan, pengembangan dashboard pemantauan real-time, serta peningkatan interoperabilitas antarplatform kesehatan memperkuat sistem layanan ini. Semua ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja cerdas demi menciptakan sistem kesehatan nasional yang adaptif, modern, dan berorientasi pada masa depan.
Pemerintah juga memastikan bahwa seluruh program berjalan secara transparan dan akuntabel. Setiap tahapan pelaksanaan CKG dilaporkan secara berkala dan terbuka kepada publik, sehingga masyarakat dapat memantau progres program secara langsung. Transparansi ini membangun kepercayaan publik dan menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar serius dalam menjadikan kesehatan sebagai prioritas utama pembangunan.
Komitmen pemerintah dalam bidang kesehatan tidak berhenti di program CKG saja. Berbagai kebijakan lain seperti peningkatan anggaran kesehatan, distribusi obat-obatan esensial yang merata, hingga penguatan sistem rujukan nasional menunjukkan kesinambungan langkah strategis yang saling mendukung. Semua kebijakan ini memperlihatkan bahwa pemerintah tidak hanya hadir saat krisis, tetapi terus bekerja keras dalam situasi apa pun demi kepentingan rakyat.
Partisipasi masyarakat dalam mendukung dan menyukseskan program CKG sangat diapresiasi oleh pemerintah. Kesadaran kolektif untuk menjalani pemeriksaan rutin dan menjaga kesehatan sejak dini telah menciptakan gelombang perubahan budaya yang sangat positif. Pemerintah meyakini bahwa dengan semangat gotong royong antara negara dan masyarakat, Indonesia akan mampu membangun generasi masa depan yang sehat, tangguh, dan unggul dalam segala bidang.
*) Epidemiolog dari Satu Hatinya Clinic
[edRW]