spot_img
BerandaEkonomiKelompok Pengusaha Aviasi Optimis dengan sepak terjang Danantara 

Kelompok Pengusaha Aviasi Optimis dengan sepak terjang Danantara 

Kelompok Pengusaha Aviasi Optimis dengan sepak terjang Danantara

Oleh: Nurul Janida

Industri aviasi nasional kini memasuki era baru dengan hadirnya Danantara, Sovereign Wealth Fund yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Para pelaku usaha di sektor ini melihat Danantara sebagai peluang strategis dalam mempercepat kemandirian ekonomi serta mendukung pertumbuhan industri transportasi di kawasan Asia-Pasifik.

 

Chairman Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja, mengatakan bahwa pentingnya peran industri transportasi udara dalam menopang perekonomian nasional. Dalam ajang Vietnam Aero Summit (VAS) 2025. Pihaknya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor industri guna menciptakan ekosistem transportasi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

 

 

 

 

Denon Prawiraatmadja menyoroti Danantara sebagai instrumen keuangan yang dapat mempercepat pengembangan infrastruktur aviasi. Menurutnya, jika dikelola dengan baik, dana ini dapat menjadi katalisator bagi inovasi dan ekspansi maskapai penerbangan nasional ke pasar internasional.

 

 

 

 

Dalam beberapa tahun terakhir, industri aviasi Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk fluktuasi harga bahan bakar, regulasi yang dinamis, dan persaingan global. Namun, dengan dukungan dari Danantara, sektor ini diyakini dapat menemukan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan tersebut.

 

 

 

 

Keberadaan Danantara juga didukung oleh kebijakan strategis pemerintah. Presiden Prabowo Subianto membentuk Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono. Langkah ini dinilai sebagai komitmen nyata dalam membangun infrastruktur yang terintegrasi dan mendukung pertumbuhan industri transportasi nasional.

 

 

 

 

Denon Prawiraatmadja menilai bahwa kebijakan ini akan menjadi fondasi penting dalam pengembangan infrastruktur penerbangan yang tidak hanya efisien tetapi juga berorientasi pada masa depan. Hal ini mencerminkan visi pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat transportasi udara di kawasan Asia-Pasifik.

 

 

 

 

Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI, Ibnu Dwi Cahyo, mengatakan bahwa kepercayaan publik terhadap pengelolaan investasi Danantara juga tercermin dalam survei yang dilakukan oleh Lembaga KedaiKOPI. Sebanyak 62,3 persen responden percaya bahwa badan ini dapat mengelola investasi secara transparan. Faktor utama yang mendorong kepercayaan tersebut adalah kinerja pemerintah, pengawasan yang lebih ketat, dan profesionalisme pengelola.

 

 

 

 

Namun, masih ada 37,7 persen responden yang meragukan kinerja Danantara, terutama karena kekhawatiran terhadap potensi korupsi dan kurangnya sosialisasi mengenai regulasi yang berlaku. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam memastikan tata kelola investasi yang lebih akuntabel dan terbuka.

 

 

 

 

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) bertujuan untuk mengelola aset negara secara strategis guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam praktiknya, Danantara berperan sebagai sarana investasi jangka panjang yang terintegrasi dengan sektor-sektor industri utama, termasuk transportasi dan aviasi.

 

 

 

 

Minat masyarakat terhadap investasi juga mengalami pergeseran. Survei KedaiKOPI menunjukkan bahwa emas perhiasan menjadi instrumen investasi yang paling diminati, dengan persentase sebesar 49,9 persen. Saham, reksa dana, dan emas batangan juga masih menjadi pilihan utama bagi investor.

 

 

 

 

Cryptocurrency dan properti turut menjadi instrumen investasi yang diminati. Properti dipilih oleh 28,9 persen responden, sementara cryptocurrency menarik perhatian 22,1 persen investor. Hal ini mencerminkan adanya diversifikasi portofolio investasi di kalangan masyarakat Indonesia.

 

 

 

 

Bagi industri penerbangan, investasi yang berasal dari Danantara dapat membantu memperkuat daya saing maskapai nasional. Dana ini dapat digunakan untuk pengadaan armada baru, peningkatan layanan, serta pengembangan rute penerbangan yang lebih luas.

 

 

 

 

Sejumlah maskapai penerbangan nasional telah menunjukkan minat dalam memanfaatkan peluang investasi dari Danantara. Mereka berharap dapat memperoleh dukungan finansial guna memperluas jaringan operasional dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.

 

 

 

 

Selain maskapai, industri pendukung aviasi seperti perusahaan penyedia layanan bandara, penyewaan pesawat, dan perawatan pesawat juga dapat memperoleh manfaat dari kehadiran Danantara. Ini menjadi peluang besar dalam menciptakan rantai nilai industri yang lebih kuat dan kompetitif.

 

 

 

 

Dalam skala internasional, kehadiran Danantara juga meningkatkan posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri transportasi udara regional. Hal ini berpotensi menarik lebih banyak investasi asing serta memperkuat kerja sama antarnegara dalam bidang aviasi.

 

 

 

 

Sementara itu, pemerintah juga didorong untuk memastikan bahwa pengelolaan Danantara dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas tinggi. Dengan demikian, kepercayaan investor, baik dari dalam maupun luar negeri, dapat terus meningkat.

 

 

 

 

Dalam jangka panjang, pengusaha aviasi optimistis bahwa Danantara akan menjadi game-changer dalam industri transportasi Indonesia. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, dana ini dapat mempercepat pembangunan infrastruktur serta meningkatkan daya saing industri penerbangan nasional.

 

 

 

 

Keterlibatan sektor swasta dalam pengelolaan investasi juga menjadi aspek penting dalam keberhasilan Danantara. Dengan adanya kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku industri, dan investor, industri aviasi Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan berkelanjutan.

 

 

 

 

Pada akhirnya, langkah-langkah strategis yang diambil oleh pemerintah dan sektor industri dalam memanfaatkan Danantara akan menentukan arah masa depan industri nasional. Dengan optimisme yang tinggi, para pengusaha aviasi berharap dapat melihat pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

 

 

 

 

Oleh karena itu, Danantara dapat berperan dalam mendukung investasi pada teknologi yang lebih efisien serta pengembangan bahan bakar alternatif guna mengurangi dampak emisi karbon di sektor aviasi.

 

)* Penulis adalah mahasiswa Malang tinggal di Jakarta