Progran MBG Dorong Terwujudnya Generasi Sehat
Oleh : Akbar Setiawan
Kesehatan merupakan aset berharga bagi setiap individu dan menjadi modal utama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam upaya menciptakan generasi yang sehat dan produktif, berbagai strategi telah diterapkan oleh pemerintah maupun lembaga kesehatan. Salah satu langkah konkret yang terus digencarkan adalah sosialisasi manfaat MBG (Makan Bergizi Gratis), yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja.
MBG bertujuan untuk memberikan akses makanan bergizi kepada masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak sekolah dan keluarga kurang mampu. Program ini tidak hanya memastikan asupan gizi yang cukup, tetapi juga mengajarkan pentingnya pola makan sehat sebagai bagian dari gaya hidup. Dengan adanya edukasi dan distribusi makanan bergizi yang merata, diharapkan kualitas kesehatan masyarakat dapat meningkat secara signifikan.
Anggota Komisi IX DPR RI, Achmad Ru’yat mengatakan upaya sosialisasi terkait program MBG terus dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari kampanye langsung di sekolah-sekolah, seminar kesehatan, hingga pemanfaatan media sosial. Sekolah menjadi sasaran utama dalam program ini karena merupakan tempat strategis dalam membentuk kebiasaan makan sehat di kalangan anak-anak dan remaja. Melalui pendekatan yang interaktif, seperti penyuluhan dan praktik langsung, anak-anak diajak untuk mengenal pentingnya makanan bergizi serta memahami bagaimana pola makan yang baik dapat mendukung aktivitas harian mereka.
Sementara itu, pelaksanaan program bertujuan agar di tahun 2045 akan terwujudnya masyarakat yang berkualitas untuk mewujudkan Indonesia emas. Jadi yang dituju Indonesia emas di 2045 yaitu bagaimana menciptakan atau menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang terbaik. Program MBG juga mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi baru dimasyarakat khususnya dalam memajukan UMKM. Sebab, program MBG akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain melalui institusi pendidikan, sosialisasi juga melibatkan komunitas dan keluarga sebagai elemen penting dalam pembentukan pola makan sehat. Orang tua memiliki peran besar dalam memastikan anak-anak mereka mendapatkan asupan makanan bergizi. Oleh karena itu, edukasi bagi para orang tua mengenai pentingnya memberikan makanan sehat kepada anak-anak sangat diperlukan. Dengan adanya pemahaman yang lebih baik, orang tua diharapkan mampu membimbing anak-anak mereka untuk memilih makanan yang lebih sehat.
Perwakilan Badan Gizi Nasional, Ermia Sofiyessi mengajak seluruh peserta untuk menyebarluaskan informasi yang diperoleh hari ini kepada lingkungan sekitar, agar manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat luas. Sebab, kesadaran dan pemahaman yang baik akan suatu kebijakan atau program akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan implementasinya. Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, program ini diharapkan dapat semakin berkembang dan menjadi solusi jangka panjang bagi peningkatan gizi anak-anak Indonesia.
Media sosial juga menjadi alat yang efektif dalam menyebarkan informasi mengenai manfaat MBG. Kampanye digital melalui platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok dapat menjangkau lebih banyak orang dengan cara yang lebih menarik dan mudah diakses. Video edukasi, infografis, serta testimoni dari ahli gizi dan masyarakat yang telah merasakan manfaat MBG menjadi strategi komunikasi yang efektif dalam menyebarluaskan informasi secara luas.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jember, Fiska Maulidian mengatakan pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan juga perlu turut andil dalam program ini dengan memastikan pelaksanaan MBG di berbagai daerah, terutama di wilayah yang memiliki tingkat malnutrisi tinggi. Dukungan kebijakan yang mendorong konsumsi makanan bergizi sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan masyarakat. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya jangka panjang dalam menurunkan angka stunting dan kekurangan gizi di Indonesia.
Selain itu, pengawasan terhadap kualitas makanan yang disediakan dalam program MBG perlu diperketat agar tetap aman dan bernutrisi bagi masyarakat. Standarisasi menu, sertifikasi dari badan kesehatan, serta kampanye anti-hoaks terkait informasi gizi menjadi bagian dari upaya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program ini. Informasi yang akurat dan transparan mengenai kandungan gizi dalam makanan yang disediakan akan membantu masyarakat dalam memahami manfaat program secara lebih baik.
Dengan semakin gencarnya sosialisasi manfaat MBG, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asupan gizi yang seimbang semakin meningkat. Selain itu, evaluasi berkala terhadap efektivitas program MBG juga perlu dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitasnya. Data dan masukan dari masyarakat serta tenaga kesehatan dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun kebijakan yang lebih baik. Dengan adanya pemantauan yang komprehensif, program ini dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Generasi yang sehat akan tumbuh dengan kecerdasan dan produktivitas yang lebih baik, sehingga dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar sosialisasi ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
)* Penulis merupakan mahasiswa yang tinggal di Bandung