spot_img
BerandaNasionalProgram Cetak Sawah Bantu Langkah Optimalisasi Lahan untuk Tingkatkan...

Program Cetak Sawah Bantu Langkah Optimalisasi Lahan untuk Tingkatkan Produksi Pangan

Program Cetak Sawah Bantu Langkah Optimalisasi Lahan untuk Tingkatkan Produksi Pangan

 

*Balikpapan* – Kepala Penerangan Kodam VI/Mulawarman, Kolonel Kavaleri Kristiyanto, menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh program swasembada pangan tahun 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan melalui optimalisasi lahan yang belum produktif.

“Swasembada pangan merupakan kelanjutan dari program ketahanan pangan pada tahun 2024, meliputi kegiatan cetak sawah, optimasi lahan (oplah), dan luas tambah tanam (LTT),” kata Kapendam Kristiyanto saat syukuran HUT Pendam VI/Mulawarman di Balikpapan.

Kristiyanto menjelaskan bahwa program cetak sawah adalah upaya mengubah lahan tidak produktif menjadi lahan pertanian yang dapat ditanami padi. Pada tahun 2025, Kodam VI/Mulawarman memiliki target seluas 150.000 hektar per tahun. Target untuk semester pertama tahun 2025 adalah 75.000 hektar.

“Dari total luas itu, yang sudah disepakati target semester I-2025 seluas 75.000 hektar,” jelasnya.
Pelaksanaan program cetak sawah ini dilakukan di wilayah Komando Resor Militer (Korem) 101/Antasari yang berada di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Wilayah kerja Korem 101/Antasari mencakup Kabupaten Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Tapin.

“Program cetak sawah di Korem 101/Antasari melibatkan berbagai kabupaten di Kalimantan Selatan. Kami memastikan sinergi lintas sektor untuk melaksanakan kegiatan ini,” tambah Kristiyanto.

Dalam pelaksanaannya, Kodam VI/Mulawarman bersinergi dengan Kementerian Pertanian yang telah menandatangani nota kesepahaman (MoU). Kerja sama ini mencakup pendampingan teknis dan penyediaan kebutuhan pertanian.

“Dari Kementerian Pertanian akan berdampingan dengan personel kami di masing-masing Kodim yang akan bergerak bersama melaksanakan program cetak sawah baru,” ujar Kristiyanto.

Lebih lanjut, Kristiyanto menjelaskan bahwa program cetak sawah dilakukan oleh tenaga profesional yang ditunjuk langsung oleh Kementerian Pertanian RI, sementara personel Korem 101/Antasari bertindak sebagai pendamping.

“Jadi, mulai pemberian bibit, pupuk, hingga pembelian hasil panen dilakukan oleh Kementerian Pertanian RI,” katanya. Kerja sama ini juga bertujuan untuk meminimalisir potensi konflik pertanahan yang dapat menghambat pelaksanaan program.

Lahan yang menjadi sasaran program cetak sawah meliputi lahan tidur, lahan perkebunan sawit yang tidak produktif, dan lahan kosong yang dikonversi menjadi lahan pertanian. Kodam VI/Mulawarman juga memfokuskan program pada lahan dengan status Hak Guna Usaha (HGU) yang tidak dimanfaatkan.

“Kami akan melibatkan pemilik HGU agar lahan-lahan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung swasembada pangan,” pungkasnya.

Presiden Prabowo Subianto berkomitmen penuh dalam upaya swasembada pangan termasuk melalui percepatan pencapaian target pelaksanaan program cetak sawah. Pemerintah menargetkan program cetak sawah meliputi lahan seluas 3 juta hektare dalam 3-4 tahun ke depan []