Pembangunan IKN Stimulus Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan
*Jakarta* – Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menjadi topik utama dalam perbincangan nasional, terutama dalam kaitannya dengan potensi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan. Sebagai salah satu proyek strategis nasional, pembangunan IKN diharapkan tidak hanya merepresentasikan visi baru Indonesia, tetapi juga membawa dampak nyata bagi masyarakat lokal dan regional.
Proyek pembangunan IKN juga memacu peningkatan infrastruktur di wilayah sekitar. Pembangunan jalan tol, jalur kereta api, pelabuhan, dan bandara baru di kawasan ini akan meningkatkan konektivitas Kalimantan dengan wilayah lain di Indonesia. Hal ini tidak hanya mempermudah mobilitas barang dan jasa, tetapi juga membuka akses bagi investor yang ingin berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal.
Direktur Pengendali Penyelenggara Pemerintah dan Perizinan Bangunan Otorita IKN, Kuswanto mengungkapkan bahwa pemerintah pusat saat ini tengah memprioritaskan pembangunan IKN. Hal ini disampaikannya di Sepaku, Penajam Paser Utara, pada hari Rabu, dengan fokus pada pembangunan ekosistem kota di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP).
“Untuk mewujudkan kota ekonomi baru yang modern, Ibu Kota Nusantara membutuhkan infrastruktur berbasis investasi,” kata Kuswanto.
Beberapa infrastruktur dasar dan gedung pemerintahan telah dibangun di KIPP ibu kota Indonesia, lanjut Kuswanto, yang juga telah memenuhi aspek perizinan sebelum beroperasi.
“Ada 32 perizinan non-usaha di Ibu Kota Nusantara sudah memenuhi syarat dan akan segera beroperasi,” ujarnya.
Investasi dan pembangunan sektor konstruksi yang intensif berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja baru, mendorong sektor-sektor terkait, serta meningkatkan daya beli masyarakat. Pada Triwulan III 2024, Kaltim membukukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp213,47 triliun. Perekonomian tumbuh sebesar 5,52 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Artinya, hampir seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Di antara sektor-sektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap PDRB Kaltim pada periode tersebut, yaitu sektor konstruksi yang tumbuh 13,98 persen serta bidang administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib tumbuh 13,87 persen. Pencapaian tersebut ini mengindikasikan, pembangunan infrastruktur IKN terus berlangsung, baik dari sisi fisik maupun non-fisik, seperti peningkatan investasi.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono mengatakan, sekitar Rp58 triliun sudah ada dari investasi sektor swasta. KPBU juga sudah ada dari usulan yang sedang diproses untuk jalan, Multi Utility Tunnel (MUT) maupun hunian, dari Intiland dan Nindya Karya.
“Serta dari APBN sejumlah Rp68 triliun sampai saat ini,” ujarnya. Pihaknya juga menegaskan, minat investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, terus meningkat membentuk tiga sumber pembiayaan yang menjadi pilar pembangunan IKN, yaitu APBN, investasi sektor swasta, dan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pembangunan IKN bukan hanya tentang menciptakan ibu kota baru, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia. IKN diharapkan menjadi model kota modern yang ramah lingkungan, inklusif, dan berdaya saing global. Dengan semua potensi ekonomi yang dimilikinya, IKN dapat menjadi pusat pertumbuhan yang akan mengubah wajah Kalimantan dan memberikan manfaat luas bagi seluruh Indonesia.