Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 bias ke bawah dari kisaran proyeksi BI 4,5-5,3 persen atau di bawah titik tengahnya yaitu 4,9 persen.
Gubernur BI Perry Perry Warjiyo mengatakan, proyeksi ini dengan mempertimbangkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang akan mempengaruhi kinerja ekspor.
Selain itu, kenaikan harga pangan dan harga komoditas energi yang tidak disubsidi akan berakibat pada tingkat percepatan kenaikan konsumsi swasta.
“Kami masih melihat pertumbuhan ekonomi kisarannya tahun ini 4,5-5,3 persen tapi tentu saja akan lebih rendah dari titik tengahnya, yaitu 4,9 persen. Itu yang tadi kami sampaikan risiko pertumbuhan ekonomi ke depan akan bias ke bawah,” ujar Perry saat konferensi pers virtual, Kamis (21/7/2022).