spot_img
BerandaUncategorizedPengusaha Lokal Bali Buka Suara, Soal Bali Tak Masuk...

Pengusaha Lokal Bali Buka Suara, Soal Bali Tak Masuk List Wisata 2025

 

Bali, pulau dewata yang begitu ikonik, kini tengah berada dalam sorotan tajam dunia pariwisata. Masuknya Bali dalam daftar destinasi yang tidak layak dikunjungi pada tahun 2025 menjadi alarm bagi kita semua.

Made Ariandi, Ketua Umum KADIN Bali, memberikan pandangan mendalam mengenai situasi ini dan menyampaikan pemikiran serta solusi konkret yang adaptive dan dapat disegerakan.

Ketua Umum KADIN Bali, Made Ariandi menyampaikan bahwa berita tentang Bali yang merupakan lokasi berlangsungnya G20 lalu dapat menjadi viral sebagai bentuk konsekwensi masif nya pertumbuhan dunia digital.

“Ini tentunyan akan menimbulkan Dampak pelemahan bagi ekosistem pariwisata Bali, dampak negatif dari masuknya Bali ke dalam daftar tersebut sedikit banyak akan berdampak, seperti penurunan kunjungan wisatawan, kerugian ekonomi, dan potensi kerusakan lingkungan, dan yang terdampak langsung adalah kita di Bali sebagai pelaku langsung dan original stakeholder pariwisata Bali”, ungkap Made Ariandi menanggapi berita media online https://www.fodors.com/news/news/fodors-no-list-2025 tersebut.

“Kita harus segera memperbaiki Tata Kelola Pariwisata dan Kebijakan yang terkait di dalamnya, tentunya hal ini dapat dilakukan dengan kebijakan penunjang, jangan hanya fokus pada jumlah kunjungan, mindset harus ditujukan pada added value bagi setiap detail komponen Pariwisata yang terlibat, termasuk pula asset properti strategis seperti Geopark dan Jati luwih serta destinasi lainnya harus terjaga dan harus ditata dengan pembatasan untuk keseimbangan,” sambung Made Ariandi.

Ariandi menyoroti pentingnya tata kelola pariwisata yang baik dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa kebijakan pariwisata harus didasarkan pada kesepakatan global yang tertuang dalam G20.

“SDG itu adalah kesepakatan global, harus berulangkali dibaca dan dipahami sebagai suatu kesepakatan yang terintegrasi dan dengan pemahaman itu, Pariwisata dapat memberikan impact lebih berkualitas bagi ekosistem ekonomi kita di Bali, sekaligus melindungi Bali dari kerusakan lingkungan akibat massivenya pembangunan infrastruktur yang melupakan esensi kearifan lokal Bali,” Tegas Made Ariandi

Sedangkan Dendi Satrio salah satu pengusaha rental mobil lokal Bikini Garage di Bali ikut angkat bicara soalnya adanya list Bali yang tidak masuk rekomendasi destinasi wisata dunia 2025.

“Dengan adanya berita itu akan berdampak sekali bagi wisatawan dari mancanegara yang akan berlibur ke Bali. Kami disini sebagai pengusaha lokal di Bali siap berkerjasama dengan pemerintah provinsi Bali. Agar kita sama- sama menjaga ekosistem wisata di Bali,” jelas Dendi Satrio.