Program AMANAH Memantik Semangat Kreativitas dan Inovasi
Oleh Cut Naila Febriana
Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) yang semakin menunjukkan progres positif kian menunjukkan kebanggaan sekaligus antusiasme. Program ini bukan hanya sekadar inisiatif pembangunan, tetapi juga simbol harapan dan kebangkitan generasi muda Aceh yang penuh potensi.
Aceh memiliki warisan budaya dan kekayaan alam yang luar biasa. Namun, selama ini potensi tersebut sering kali terpinggirkan oleh arus modernisasi yang tidak selalu berpihak pada pelestarian budaya lokal. Program AMANAH yang diinisiasi Badan Intelijen Negara (BIN) hadir sebagai jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa depan, mengangkat kekayaan budaya Aceh ke permukaan dan memberdayakan pemuda Aceh untuk mengolah potensi ini secara kreatif dan inovatif.
Program AMANAH berhasil menjadi motor penggerak bagi pelestarian dan pengembangan budaya Aceh melalui pendekatan modern yang tetap menghargai nilai-nilai tradisional. AMANAH juga memainkan peran penting dalam membentuk identitas generasi muda Aceh. Dengan berbagai kegiatan yang melibatkan pemuda secara aktif, AMANAH memberikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan diri, mengembangkan potensi, dan menjalin hubungan dengan sesama. Contoh paling nyata adalah bagaimana AMANAH merangkul seni tari tradisional dengan sentuhan inovasi melalui audisi yang diadakan menjelang peresmian Gedung AMANAH.
Denny Malik, koreografer ternama sebagai juri utama dalam audisi ini, menjelaskan bahwa konsep tarian yang akan ditampilkan pada peresmian Gedung AMANAH menggabungkan unsur-unsur seni budaya tradisional Aceh dengan sentuhan modern. Kolaborasi antara elemen budaya tradisional dan modern ini menunjukkan bahwa budaya Aceh tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang dan bersaing di era globalisasi yang nyatanya menjadi bentuk komitmen AMANAH dalam menjaga keunikan budaya Aceh sambil mengakomodasi kebutuhan zaman.
Selain itu, kolaborasi dengan desainer muda dan model-model jebolan AMANAH Youth Top Models menunjukkan bahwa program ini benar-benar menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan bakat dan kreativitas mereka. Pertunjukan seni ini tidak hanya akan menjadi hiburan semata, tetapi juga sebagai ajang promosi budaya Aceh yang lebih luas.
Program ini tidak hanya melibatkan pelestarian budaya dalam arti sempit, tetapi juga mengajak pemuda Aceh untuk menggunakan media sosial sebagai sarana promosi. Melalui media sosial, generasi muda Aceh didorong untuk memperkenalkan keunikan dan potensi daerah mereka, baik dalam bentuk seni, kuliner, hingga pariwisata. Upaya ini tidak hanya akan meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang keindahan dan kekayaan Aceh, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi para pemuda setempat.
Selain fokus pada seni dan budaya, AMANAH juga berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kreatif. Salah satu programnya adalah pelatihan kerajinan tangan bagi pemuda di Pidie, yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang lebih luas. Ini membuktikan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan keterampilan teknis, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat Aceh. Dengan demikian, program ini berperan penting dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.
Tidak kalah penting adalah fokus AMANAH dalam memberdayakan petani muda. Dengan pendampingan dari pemerintah dan dukungan teknologi pertanian terbaru, petani muda di Aceh dilatih untuk menjadi lebih produktif dan inovatif. Seperti yang ditinjau oleh Penjabat Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma, di Gampong Baro, Kecamatan Pasie Raja, program ini memberikan dorongan besar bagi petani muda untuk menerapkan teknologi dan metode pertanian modern. Para petani diberikan pemahaman cara mengelola lahan secara efisien dan memaksimalkan hasil pertanian, seperti penanaman varietas jagung DK 95 RÂ dan ubi jalar beni azuma berkualitas tinggi yang memiliki nilai jual tinggi.
Cut Syazalisma pun berkomitmen untuk mendukung melalui monitoring, pendampingan, dan kolaborasi dengan dinas terkait guna memastikan keberhasilan program Amanah. Pendekatan ini menunjukkan bahwa AMANAH tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Dengan menyiapkan petani muda yang tangguh dan cakap, Aceh akan memiliki generasi baru yang siap menghadapi tantangan globalisasi dan memastikan kemandirian pangan di masa depan.
Program AMANAH adalah langkah besar menuju masa depan yang lebih cerah. Dengan menggabungkan teknologi, budaya, dan kreativitas, AMANAH membuka jalan bagi pemuda Aceh untuk meraih prestasi di berbagai bidang. Program ini juga menjadi bukti bahwa Aceh memiliki potensi luar biasa yang siap digali dan dikembangkan, asalkan ada dukungan yang konsisten dan visi yang jelas.
Namun, program ini tidak bisa berjalan sendiri sehingga diperlukan kolaborasi dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk memastikan bahwa inisiatif-inisiatif seperti ini terus berlanjut dan berkembang. Dengan dukungan yang tepat, AMANAH bisa menjadi model pembangunan yang sukses, tidak hanya untuk Aceh, tetapi juga untuk daerah-daerah lain di Indonesia.
Program AMANAH adalah simbol kebangkitan dan harapan baru bagi Aceh. Melalui program ini, generasi muda Aceh didorong untuk menggali potensi diri dan daerahnya, serta berkontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan. Sebagai pemuda, haruslah merasa bangga dan mendukung penuh inisiatif ini, karena masa depan Aceh ada di tangan pemuda. Mari bersama-sama menjadikan Aceh sebagai daerah yang unggul, hebat, dan mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.
)* penulis merupakan mahasiswi Aceh