spot_img
BerandaUncategorizedSeluruh Pihak Berperan Penting Menyukseskan Penyelenggaraan WWF 2024

Seluruh Pihak Berperan Penting Menyukseskan Penyelenggaraan WWF 2024

Seluruh Pihak Berperan Penting Menyukseskan Penyelenggaraan WWF 2024

Oleh : Davina G

Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 (WWF) 2024 diharapkan tidak hanya melangsungkan acara dengan baik namun juga memberikan hasil serta dampak yang konkret dan maksimal. Pemerintah pun juga harus mampu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki aksi-aksi nyata dalam pengelolaan sumber daya airnya yang besar. Maka dari itu, perlu diupayakan bersama dari seluruh pihak untuk menyukseskan event WWF 2024 ini hingga acara tersebut selesai.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong peran aktif dan kontribusi dari media nasional maupun internasional untuk ikut menyukseskan penyelenggaraan WWF Ke-10 yang saat ini sedang dilaksanakan di Bali.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa media menjadi aktor utama dan unsur penting dalam penyelenggaraan WWF 2024 di Bali.

Media dinilai sebagai sumber yang menyampaikan informasi tentang isu pentingnya pengelolaan air bagi kehidupan, serta langkah-langkah apa saja yang telah dilakukan Indonesia dalam mengelola air.
Endra S. Atmawidjaja meminta dukungan penuh dari para media untuk terus bersama Pemerintah sampai proses WWF sukses di tahun 2024, sehingga tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan World Water Forumnya saja, tetapi juga mendapat manfaat program baru, project baru, dan inisiatif baru yang manfaatnya untuk pengelolaan air di Indonesia maupun secara global.
Penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali juga sangat penting bagi Indonesia sebagai negara besar untuk berbagi pengalaman dalam mengatasi tantangan pengelolaan air dan apa saja yang sudah berhasil dilakukan sehingga dapat memperlihatkan leadership Indonesia kepada dunia untuk mencari aksi nyata dalam menyelesaikan isu-isu air. Tentunya, Pemerintah berharap dari pertemuan WWF ini banyak lahirnya Memorandum of Understanding (MoU/kerja sama) untuk ditindaklanjuti menjadi project-project baru di masa depan.
Sebagai tuan rumah, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono Inovasi dan teknologi diperlukan dalam pembangunan infrastruktur air. Hal itu sejalan dengan misi penyelenggaraan World Water Forum ke-10 yang ingin mewujudkan air untuk kesejahteraan bersama. Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang
WWF 2024 merupakan event internasional untuk mengangkat misi perairan baik kelautan, irigasi, lingkungan hidup, sanitasi, dan lainnya. WWF merupakan pertemuan internasional untuk Indonesia, jadi menurutnya penting untuk menyatukan komitmen dari seluruh pihak dalam menyukseskan WWF 2024. Hal ini dikarenakan penyelenggaraan WWF Ke-10 dapat memberikan kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk dapat berbagai ide, praktik, dan solusi terbaik dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mendorong pengembangan Teknologi Bendung Modular menjadi alternatif dalam pembangunan bendung yang lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat. Proses konstruksinya pun bisa mengurangi ketergantungan terhadap alat berat dalam pemasangan bekisting, sehingga memudahkan daerah pelosok dengan akses jalan yang sulit untuk menerapkan inovasi ini
Selain pemerintah, sektor swasta juga memiliki peran penting dalam mendukung World Water Forum ke-10. Perusahaan-perusahaan dapat berkontribusi melalui sponsorship, penyediaan fasilitas, dan dukungan logistik. Kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dapat memastikan bahwa semua kebutuhan acara terpenuhi dengan baik. Selain itu, keterlibatan sektor swasta juga dapat menjadi sarana untuk menunjukkan komitmen terhadap isu-isu lingkungan, khususnya terkait dengan pengelolaan sumber daya air.
Di sisi lain, dalam menyukseskan kegiatan WWF Ke-10 tahun 2024 yang sedang berlangsung di Bali, pihak keamanan ITDC Nusa Dua telah memperketat keamanan baik di hotel maupun di venue yang dikunjungi oleh peserta WWF 2024. Berkaca dari sistem pengamanan event-event besar seperti G20 yang berjalan sukses, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan pihak TNI-Polri maupun unsur pengamanan lainnya. Peran dari desa kawasan serta lapisan masyarakat sangatlah penting untuk mendukung dan menyukseskan perhelatan WWF 2024 di Bali.
Chief Security ITDC Nusa Dua, I Putu Gede Warga mengatakan bahwa terdapat sekitar 15 hotel yang akan dijadikan akomodasi tamu VVIP dan VIP, dan pihak ITDC pun sudah berkoordinasi dengan General Manager (GM) dan Chief Security dari masing-masing hotel untuk meningkatkan sistem keamanan dan kenyamanan para delegasi, baik terhadap orang maupun barang bawaan para Kepala Negara maupun delegasi yang hadir.
Masyarakat juga harus turut berpartisipasi dalam menyukseskan acara ini. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan ketertiban selama acara berlangsung sangat penting. Edukasi mengenai pentingnya air bersih dan pengelolaan air yang berkelanjutan juga dapat ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat. Dengan demikian, World Water Forum dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat Indonesia.
Tidak kalah pentingnya, komunitas ilmiah dan akademisi juga harus mengambil peran aktif dalam forum ini. Penelitian dan inovasi dalam bidang pengelolaan air harus dipresentasikan dan didiskusikan untuk mencari solusi terbaik bagi masalah yang dihadapi banyak negara. Kolaborasi antar ilmuwan dari berbagai negara akan memperkaya diskusi dan menghasilkan rekomendasi yang lebih komprehensif.
Diharapkan, dengan suksesnya Indonesia sebagai tuan rumah dalam menyelenggarakan WWF 2024 di Bali, dapat menjadi salah satu negara di dunia yang mampu memberikan contoh dan solusi konkret terkait penanganan terhadap permasalahan air, serta bertambahnya gagasan inovatif, ilmu dan pengetahuan, serta ide-ide kreatif dalam mengatasi permasalahan tersebut.

)* Penulis merupakan Pegiat Forum Literasi Muda Batavia