Komunikasi Politik Kunci Bagi Persatuan Pasca Pemilu 2024
Oleh: Davina G
Dalam rangka menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat, seluruh pihak harus ikut berperan aktif dalam menjaga kerukunan antar masyarakat hingga tahapan Pemilu berakhir. Masyarakat pun ikut turut memiliki andil dalam mendukung upaya berbagai pihak dalam menciptakan situasi aman dan kondusif dengan menghargai perbedaan pilihan dan politik.
Komunikasi politik dinilai penting dalam memperkuat persatuan pasca Pemilu 2024. Pengamat Komunikasi Politik dan Sosial Budaya dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Hadawiah Hatita mengatakan bahwa setelah pihak KPU mengumumkan hasil Pemilu, sudah saatnya masyarakat menguatkan kembali persatuan melalui pendekatan komunikasi politik.
Jika pada saat Pemilu suhu komunikasi politik masyarakat meninggi, maka kini harus diturunkan agar semua terkonsentrasi kembali untuk bekerja dan membangun bangsa ini. Menurutnya, euforia menyalurkan hak politiknya harus dibarengi dengan kerja nyata sehingga situasi pasca Pemilu dapat kembali normal, aman, dan damai.
Hadawiah Hatita menambahkan bahwa apabila terdapat friksi-friksi yang terlewati beberapa waktu lalu, maka komunikasi politik itulah yang harus digunakan kembali untuk menyatukan semua elemen masyarakat. Dengan pendekatan sosial budaya, pendekatannya akan lebih pada sisi humanis untuk bersama-sama menggalang persatuan demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Budaya saling menghargai dan menumbuhkan jiwa sosial pada momen bulan Ramadan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Kerukunan pasca Pemilu 2024 wajib terlaksana demi keberlanjutan di berbagai program nasional. Seruan untuk kembali bersatu pasca Pemilu terus disuarakan oleh berbagai elemen masyarakat termasuk elemen mahasiswa. Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Hilmi Ash Shidiqi yang mengatakan bahwa perbedaan pandangan politik adalah hal yang wajar dalam sebuah demokrasi. Namun, persatuan dan kesatuan adalah nilai yang harus tetap dijaga dan tidak boleh terkoyak oleh polarisasi politik yang berpotensi muncul pasca Pemilu.
Hilmi Ash Ashidiqi memandang bahwa fokus utama pasca Pemilu ialah kolaborasi dan bagusnya komunikasi politik yang dijadikan sebagai kunci dalam membangun persatuan dan memajukan bangsa. Hal ini menunjukkan bahwasanya tidak bisa diabaikan betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan pasca Pemilu 2024. Pemilu adalah momentum penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara, namun juga dapat menjadi pemicu perpecahan jika tidak ditangani dengan bijaksana. Maka dari itu, Hilmi menegaskan bahwa dalam menjaga persatuan dan kesatuan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
Setelah Pemilu usai, penting bagi seluruh masyarakat untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan politik atau golongan. Persatuan adalah kekuatan bagi sebuah bangsa untuk menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih baik. Kesatuan dalam keragaman adalah salah satu aset terbesar Indonesia yang harus dijaga dengan cermat.
Melalui sikap saling menghormati, mendengarkan pendapat orang lain, serta mencari titik temu di antara perbedaan maka masyarakat dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa ini. Komunikasi politik yang efektif, dialog yang terbuka, serta kerja sama lintas sektor dan lintas kelompok menjadi kunci dalam menjaga kerukunan sosial pasca Pemilu 2024.
Tidak hanya itu saja, para pemimpin politik dan tokoh masyarakat juga memiliki tanggung jawab besar dalam mempromosikan pesan-pesan perdamaian, toleransi, dan persatuan. Langkah konkret seperti membangun jejaring kerja sama dengan pihak-pihak terkait, mengadakan forum dialog perdamaian, serta mendukung segala kegiatan yang memperkuat persatuan bangsa sangatlah penting dilakukan.
Pendapat serupa juga disuarakan oleh tokoh agama. Sekretarus DPW Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Sulawesi Utara, Pdt. Alfrets Daleno mengatakan bahwa pentingnya sikap sportivitas dan komunikasi politik yang terbuka di antara berbagai kelompok masyarakat pasca Pemilu 2024. Menurutnya, perbedaan pendapat adalah hal yang manusiawi namun tetap harus diiringi dengan sikap toleransi dan kebersamaan.
Ketua JQH NU Sulawesi Utara, Ustaz Barokah Zaenal alam juga menggarisbawahi tentang pentingnya menyuarakan perdamaian dan kesatuan di tengan perbedaan pilihan politik. Menurutnya, keharmonisan di antara berbagai kelompok masyarakat setelah pesta demokrasi sangatlah penting untuk memperkuat persatuan bangsa. Selain itu, pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga perdamaian dan persatuan pasca Pemilu harus menjadi sorotan utama. Masyarakat memiliki peran besar dalam memastikan bahwa situasi pasca Pemilu berjalan dengan kondusif.
Dari sudut pandang inilah diharapkan Indonesia dapat melangkah maju sebagai bangsa yang lebih kuat dan bersatu. Seluruh elemen masyarakat juga diharapkan untuk tetap menjaga kerukunan serta tidak terprovokasi oleh perbedaan pandangan politik yang berdampak pada rusaknya persatuan bangsa.
Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi bangsa yang kuat, stabil, dan harmonis. Masyarakat yang bersatu padu akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan.Oleh karena itu, menjaga persatuan dan kesatuan melalui komunikasi politik yang baik harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak setelah Pemilu 2024 demi kebaikan bersama dan masa depan bangsa yang lebih baik.
)* Penulis merupakan Pegiat Forum Literasi Muda Batavia