Kemudahan Berinvestasi di Indonesia Menarik Minat Generasi Muda
Oleh : Astrid Julian
Pemerintah berkomitmen untuk membangun iklim usaha yang kondusif mulai dari penyederhanaan regulasi, pemberian insentif kepada investor, hingga pengembangan ekosistem digital di Indonesia.
Beragam fasilitasi ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat, utamanya generasi muda untuk berwirausaha.
Inovasi dibidang teknologi digital berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi. Platform digital yang kini tersedia, memungkinkan seseorang bisa melakukan investasi tanpa perlu keluar rumah.
Layanan perangkat lunak ini juga memungkinkan masyarakat untuk mulai berinvestasi dengan modal yang terjangkau. Hal ini tentu saja menarik minat generasi muda untuk menyisihkan sebagian pendapatannya ke ranah investasi.
Segala kemudahan-kemudahan tersebut rupanya menarik minat banyak orang utamanya generasi muda. Investasi di platform digital bahkan bisa dilakukan hanya dengan bermodalkan Rp. 10.000, tentu saja angka ini sangat terjangkau bagi para mahasiswa.
Dengan dominasi penduduk berusia muda yang gemar bermain smartphone, Indonesia merupakan pasar potensial bagi platform investasi digital. Chief Operating Officer (COO) Buka Investasi bersama Dhinda Arisyiya mengatakan sepanjang 2019-2020 terdapat pertumbuhan investor milenial sebanyak 26% di aplikasi mereka. Angka ini bisa meningkat dengan banyaknya investor milenial yang terdaftar selama pandemi Covid-19.
Sementara itu, selama lebih dari dua tahun belakangan, jumlah pengguna yang terdaftar di Tokopedia Emas tumbuh dengan fantastis yakni lebih dari 25 kali lipat. Pertumbuhan jumlah investasi yang besar juga dinikmati Pluang. Wilson Andrew selaku VP Externals Affairs Pluang mengatakan pengguna platformnya saat ini lebih dari empat juta. Lebih dari setengahnya merupakan pengguna dengan rentang usia 25-40 tahun.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan setidaknya ada 77 portal transaksi daring yang disediakan oleh pelaku industri keuangan baik e-comerce, bank ataupun sekuritas.
Meski banyak kemudahan yang ditawarkan melalui platform digital, tentu saja masyarakat perlu cermat dan berhati-hati dalam berinvestasi mengingat instrumen investasi apapun mengandung risiko.
Tentu saja jangan sampai kita tergiur dengan keuntungan tinggi tapi tidak memahami risikonya. Karena investasi tidak melulu mengejar return, tetapi juga memperbesar aset sampai bisa membangun passive income.
Tidak sedikit riset yang menemukan kurangnya penerapan strategi keuangan pada kalangan generasi muda. Kondisi seperti ini tentu saja dikhawatirkan dapat mengganggu kelangsungan finansial di masa depan.
Salah satu keuntungan terbesar generasi milenial adalah dengan usia yang masih muda, mereka memiliki banyak waktu untuk memulai investasi. Waktu menjadi salah satu kemenangan terbesar untuk milenial.
Apalagi, nilai kekayaan akan meningkat. Selain nilai kekayaan yang terus meningkat, begitupun dengan aset seperti gedung, properti serta uang yang disimpan. Jika hari ini mulai melakukan investasi, artinya beberapa tahun ke depan modal awalnya akan semakin bertambah banyak pula.
Selain itu investasi juga melindungi generasi muda dari adanya inflasi. Pasalnya, inflasi setiap tahun selalu terjadi. Untuk mengantisipasi masalah ini, tentu saja generasi muda harus menyimpan sebagian uangnya sebagai keperluan investasi. Jika tidak melakukannya, kelak modal yang dimiliki akan tergerus dan berkurang nilainya.
Adanya inflasi rupanya memiliki pengaruh signifikan terhadap perekonomian, terutama dalam kegiatan jual beli. Karena keberadaannya bisa melemahkan daya beli masyarakat. Untuk itu, investasi merupakan cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari masalah tersebut.
Selain itu investasi adalah salah satu upaya bagi generasi muda untuk mencapai merdeka secara finansial, artinya bebas dalam hal keuangan dan bisa membiayai kebutuhan sehari-hari dari kekayaan yang dimiliki tanpa harus bekerja keras.
Banyak instrumen investasi yang bisa dilakukan oleh generasi muda, dengan segala kemudahan serta kepraktisan yang ditawarkan, para generasi muda bisa melakukan investasi tanpa perlu mendatangi kantor ataupun bank, cukup dengan duduk manis sembari menatap layar ponsel.
Suburnya investasi tentu saja tidak hanya dari kalangan pengusaha yang sudah memiliki aset milyaran, generasi muda juga memiliki peran untuk berinvestasi agar kelak memiliki kesehatan finansial yang mumpuni. Dengan adanya partisipasi kelompok milenial tersebut, maka percepatan pemulihan perekonomian terdampak Covid-19 diharapkan dapat segera terwujud.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini