IKN Nusantara Diminati Investor
Oleh : Aulia Hawa
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur rupanya diminati para investor. Berbagai calon investor tersebut datang dari banyak negara termasuk dari Timur Tengah.
Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) mengatakan pembangunan IKN Nusantara banyak diminati oleh Investor.
Luhut menampik pernyataan dari sejumlah kalangan yang mengatakan bahwa pembangunan IKN Nusantara tidak menarik bagi investor, asumsi ini muncul karena mundurnya SoftBank sebagai Investor. Dirinya justru mengatakan, Indonesia kian menjadi perhatian Investor global dari berbagai negara, yang berminat melakukan investasi di IKN Nusantara, antara lain Arab Saudi dan Abu Dhabi.
Dalam paparannya, Luhut mengungkapkan bahwa Arab Saudi telah menawarkan investasi untuk menyediakan mekanisme transisi energi yang nilainya hampir mencapai 6 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Dirinya menjelaskan, minat Arab Saudi dan Abu Dhabi yang sama besar untuk pembangunan IKN Nusantara, membuat Presiden Joko Widodo meminta agar pengaturan atau pembagiannya tidak membuat salah satu negara merasa diabaikan.
Luhut mengaku bahwa dirinya telah diingatkan oleh Presiden Jokowi untuk hati-hati dengan Arab Saudi dan Abu Dhabi, jangan sampai nanti muncul kesan tidak mengenakkan, karena ini sama-sama negara hebat, sehingga harus belajar untuk jangan sampai terjepit di tengah. Perlu diketahui, bahwa Proyek IKN Nusantara ternyata mengundang minat investor. Lebih dari 20 investor dikabarkan berminat untuk berinvestasi di IKN Nusantara.
Sementara itu, Ketua Tim Komunikasi IKN Nusantara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sidik Pramono mengatakan, para calon investor berasal dari berbagai negara.
Dirinya juga mengatakan, bahwa pemerintah bakal mengalokasikan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk mendanai sejumlah infrastruktur dasar di IKN Nusantara. Dengan pembangunan infrastruktur dasar maka diharapkan akan semakin tinggi minat calon investor untuk berinvestasi di IKN Nusantara.
Dirinya menambahkan, bahwa investasi ini merupakan investasi jangka panjang dan negosiasi dengan investor, sehingga pemerintah perlu mengakomodir minat investor seperti apa, karena ini berhubungan langsung dengan terms and conditions yang harus disepakati oleh kedua belah pihak.
Pada kesempatan berbeda, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengklaim bahwa IKN yang berlokasi di Kalimantan Timur telah menarik minat investasi dari dunia internasional. Ia menyebut sejumlah negara maju di Eropa dan Asia Timur sudah mulai berminat. Isran menyebutkan, pemerintah tentu akan lebih selektif dalam memilih negara yang bakal diajak berkerja sama untuk mencegah terjadinya kerugian.
Nantinya, Ibu kota baru akan dibagi menjadi sejumlah cluster yaitu cluster pemerintahan seluas 5.600 hektare, klaster kesehatan, klaster pendidikan serta klaster riset dan teknologi.
Sebagai informasi, rencana Ibu Kota Negara (IKN) telah digagas pemerintah sejak 2019. Terpilihnya Kalimantan Timur sebagai IKN tentu saja memiliki pertimbangan yakni luar biasanya potensi besarnya sebagai modal pembangunan nasional hingga lokasinya yang sangat strategis.
Sementara itu DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) telah mengesahkan Rancangan Undang-undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) menjadi Undang-Undang, RUU IKN tersebut disepakati dalam pengambilan keputusan tingkat II di rapat paripurna DPR RI.
Oleh karena itu, sebagai generator pertumbuhan ekonomi nasional, Kalimantan Timur dirasa mampu menguatkan sistem pengendalian keamanan nasional. Hal ini juga menyebabkan IKN diprediksi akan menjadi salah satu kota berpengaruh.
Perlu kita ketahui juga bahwa wacana pemindahan Ibukota muncul juga didasari oleh beban Pulau Jawa saat ini yang menanggung beban dan padatnya penduduk. Pada tahun 2017 jumlah populasi di Pulau Jawa mewakili 60 persen dari jumlah penduduk Indonesia sisanya dibagi ke pulau di luar pulau Jawa.
Pakar Sosiologi Perkotaan Universitas Indonesia (UI) Paulu Wirutomo mengatakan, apabila sebuah kota sudah mendekati titik–titik kepadatan yang sudah sangat membahayakan hidup orang, sebaiknya dicari jalan penyebarannya agar sebuah kota dapat kembali berkembang. Strategi penyebaran penduduk yang paling efektif menurutnya yaitu dengan pemindahan ibu kota.
Pembangunan IKN merupakan upaya untuk memajukan Indonesia, namun besarnya biaya yang dibutuhkan, tentu saja diperlukan bantuan dari para investor agar rencana ini dapat terwujud.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini