spot_img
BerandaUncategorizedProyek Rempang Demi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Proyek Rempang Demi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Proyek Rempang Demi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Oleh : Andika Pratama

Proyek Rempang telah membawa perubahan positif bagi masyarakat Indonesia melalui peningkatan eknomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan upaya berkelanjutan dan perhatian yang berkelanjutan terhadap proyek ini, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam industri rempah-rempah di tingkat global dan mendorong kesejahteraan masyarakat yang lebih besar lagi.

Dengan estimasi investasi mencapai Rp 381 triliun, Rempang Eco-City diharapkan dapat mengangkat kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang. Bahkan selama tahap pembangunan, ekonomi masyarakat diperkirakan akan tumbuh melalui kegiatan ekonomi mikro, kecil, dan menengah.

Ketua Umum Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia, Datuk H Said Aldi Al Idrus mengatakan pihaknya mendukung adanya investasi di Pulau Rempang, menurutnya Pemerintah Republik Indonesia tentu sudah memikirkan, mempertimbangkan dan bahkan sudah mempersiapkan langkah yang terbaik untuk masyarakat setiap akan membuka investasi di Tanah Air.

Untuk itu dirinya menghimbau kepada masyarakat dan para tokoh di luar Rempang tidak memprovokasi masyarakat Rempang sebaiknya mendukung program pemerintah untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Dengan banyaknya manfaat yang ditawarkan proyek ini tentunya harus mendapat dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat rempang tersendiri. Hal ini dibuktikan banyaknya masyarakat yang bersedia direlokasi demi lancarnya proyek yang digadang-gadangkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya dibidang ekonomi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan saat ini sekitar 500 kepala keluarga atau KK di Pulau Rempang telah bersedia direlokasi dari proyek Rempang Eco City. Catatan itu lebih dari separuh dari total 900 KK yang berada di kawasan yang ingin dipindah pemerintah ke area baru di Pulau Rempang.
Bahlil menegaskan rencana investasi tersebut bakal tetap berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan pemerintah. Dia menargetkan investasi dapat segera direalisasikan untuk mempercepat upaya hilirisasi pengembangan industri panel surya di dalam negeri.
10 proyek tersebut di antaranya yakni pembangunan kawasan industri terintegrasi, pembangunan pabrik pemrosesan pasir silika, proyek industri soda abu, industri kaca panel surya. Kemudian, investasi proyek industri kaca float, industri silikon industrial grade, industri polisilikon, industri pemrosesan kristal, industri sel dan modul surya dan industri infrastruktur.
Pemerintah telah menetapkan lima lokasi prioritas yang akan bergeser dalam tahap pertama pengembangan Rempang Eco-City. Lokasi prioritas tersebut mencakup kampung Pasir Panjang, Blongkeng, Sembulang Hulu, Sembulang Tanjung dan Pasir Merah. Secara total, di lima kampung tersebut terdapat 961 KK.
Warga yang sebelumnya menolak bergeser, sebagian telah menyatakan setuju untuk pindah dan akan segera menempati hunian sementara. Dari seluruh KK di lima kampung tersebut, tercatat sudah 341 KK yang secara sukarela menyatakan mau melakukan pergeseran.
Langkah serius pemerintah dalam menjalankan proyek Rempang ini terlihat saat Badan Pengusahaan (BP) Batam menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kepulauan Riau (Kepri) untuk melakukan pendampingan dalam pelaksanaan percepatan investasi Rempang Eco City.
Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam Sudirman Saad mengatakan Hal tersebut dilakukan untuk percepatan investasi Rempang Eco City dengan mitigasi risiko atau manajemen risiko dan pembuatan serta SOP (Standar Operasional Prosedur). pendampingan oleh BPKP sangat perlu dilakukan agar langkah-langkah yang akan dijalankan pihaknya secara teknis dalam percepatan investasi itu dapat berjalan sesuai dengan standar akuntabilitas, transparansi, dan berdasarkan aturan yang berlaku. Adapun pendampingan itu dilakukan selama 20 hari hari kerja, mulai 16 Oktober hingga 30 November 2023 mendatang.
Seluruh langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI agar keberadaan investasi di Pulau Rempang harus bisa berjalan dengan baik, Hal tersebut dikarenakan adanya investasi di Pulau Rempang itu jelas akan sangat mendukung untuk bisa meningkatkan ekonomi nasional, khususnya juga mampu meningkatkan kesejahteraan serta taraf ekonomi dari masyarakat setempat sendiri. Dengan sangat tegas dan jelas, bahwa keberpihakan dari pemerintah memang ditujukan kepada seluruh masyarakat setempat di wilayah Rempang.
Keberadaan investasi dari berbagai pihak ke Indonesia, khususnya pada proyek pengembangan Kawasan Rempang memang merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk dilakukan dan terus didukung oleh semua pihak masyarakat. Pasalnya, dengan adanya penanaman modal tersebut maka juga sekaligus mampu meningkatkan perekonomian negara dan juga ekonomi masyarakat sendiri.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkannya, proyek rempang telah membawa dampak positif yang signifikan bagi Indonesia. Ini bukan hanya tentang meningkatkan ekonomi, tetapi juga tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negeri ini. Dengan perhatian terus-menerus terhadap proyek ini, Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi pemimpin dalam industri di tingkat global.

)* Penulis adalah salah satu mahasiswa Sarjana Uhamk