IKN Menjadi Magnet Pertumbuhan Ekonomi
Oleh : Shenna Aprilya Zahra
Ibu Kota Negara (IKN) menjadi magnet pertumbuhan ekonomi, tak hanya bagi warga Kalimantan tetapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan adanya IKN maka akan menaikkan tingkat investasi dan menambah devisa negara.
Perekonomian Indonesia juga akan membaik setelah harus berjuang akibat pandemi Covid-19.
Indonesia membuat sejarah baru dengan memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. IKN yang diberi nama ‘Nusantara’ amat strategis karena berada di tengah-tengah negeri ini. IKN Nusantara akan menjadi kota yang ultra-modern dan kebanggaan Indonesia, karena desainnya tak hanya estetis tetapi juga ramah lingkungan.
IKN diyakini memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Terkait hal itu, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanri menyatakan perekonomian di wilayah Kalimantan Timur terus menunjukkan penguatan sebagai dampak pembangunan IKN.
Mengacu pada data BPS, pertumbuhan ekonomi di Pulau Kalimantan tercatat sebesar 4,83% pada kuartal III-2023. Dari angka pertumbuhan ekonomi di Kalimantan tersebut, Kalimantan Timur menyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi yakni sebesar 2,76%.
Tak hanya itu, Kalimantan Timur juga mencatatkan pertumbuhan tertinggi di sektor konstruksi, yaitu sebesar 16,26% YoY. Pertumbuhan sektor konstruksi yang tinggi di Kalimantan Timur ini didorong oleh proyek pembangunan IKN Nusantara.
Sebelumnya, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyatakan, pembangunan IKN Nusantara adalah bagian dari Visi Indonesia 2045. Mesin Pertumbuhan ekonomi itu akan menciptakan arus ekonomi yang inklusif dan lebih merata sebagai syarat Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi.
Bambang Susantono melanjutkan, pembangunan IKN Nusantara yang berada di lokasi strategis di Indonesia diharapkan dapat menjadi katalisator pemerataan ekonomi yang lebih besar, dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
Luas wilayah daratan Nusantara 256.142 hektare empat kali lebih besar daripada Jakarta. IKN akan memiliki sembilan area penggerak ekonomi yang meliputi sektor ekonomi dan keuangan, energi terbarukan, pariwisata dan hiburan, layanan pendidikan, inovasi dan riset, perdagangan dan logistik komoditas pertanian, industri agrikultur, serta perikanan dan pertanian.
Bambang menjelaskan, pembangunan IKN akan ditunjang dengan jalan tol yang akan mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan menjadi 30 menit daripada waktu tempuh saat ini sekitar 90 menit. Selain itu, ditunjang infrastruktur pendukung konektivitas lainnya.
Dalam artian, IKN Nusantara akan menjadi magnet bagi pertumbuhan ekonomi karena memicu pembangunan infrastruktur di Kalimantan. Dengan jalan tol dan infrastruktur lain maka akan menguntungkan bagi masyarakat Kalimantan, karena memperlancar mobilitas dan juga mempermudah pengiriman barang. Mereka yang bekerja sebagai pedagang akan diuntungkan karena berkat jalan tol, jarak tempuh makin dekat dan biaya kirim makin murah.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ricky Perdana Gozali menyatakan, berbagai proyek fisik di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, turut mendorong laju pertumbuhan ekonomi di daerah ini, termasuk dari sisi investasi.
Kinerja investasi Kaltim triwulan IV 2022 tercatat tumbuh sebesar 8,32 persen, lebih tinggi ketimbang triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,90 persen. Pertumbuhan signifikan tersebut terjadi seiring dengan terus berlanjutnya pembangunan infrastruktur IKN.
Pembangunan infrastruktur berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur. Ketika banyak jalan yang dibangun maka akan melancarkan mobilitas warga dan mereka bisa sampai ke tempat kerja dengan cepat. Selain itu, jalan yang bagus juga mempermudah perdagangan karena pengiriman barang akan lebih lancar. Akibatnya perekonomian warga juga meningkat drastis.
Warga Kalimantan Timur khususnya di Penajam Paser Utara bangga akan pembangunan infrastruktur di wilayahnya yang terjadi dengan cepat dan rapi. Mereka sejak lama ingin ada jalan raya yang representatif untuk memudahkan mobilitas.
Pembangunan juga memicu pertumbuhan ekonomi karena para pekerja proyek akan membutuhkan makan, fasilitas laundry, dan lain sebagainya. Dengan begitu penduduk lokal akan menyediakannya dan perekonomian mereka makin baik, berkat pembangunan IKN Nusantara.
Sementara itu, Muhammad Bijak Ilhamdani, Anggota DPRD Penajam Paser Utara, mendukung penuh pembangunan IKN Nusantara. Menurutnya, keberadaan IKN akan berdampak positif terhadap pembangunan dan perekonomian di Kalimantan Timur.
Dalam artian, saat IKN dibangun maka yang pertama dibuat adalah akses jalan menuju ibu kotanya, dan akan dibuat jalan raya dan jembatan yang representatif. Tidak akan ada lagi jalan setapak tetapi jalan beraspal yang kualitasnya bagus, karena akan dilewati oleh truk dan kendaraan besar yang mengangkut alat-alat untuk pembangunan IKN.
Kemudian, pembangunan gedung-gedung di IKN akan membuka banyak lapangan kerja baru. Para pekerjanya juga dari penduduk asli Kalimantan, sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran di Kalimantan. Jika banyak warga asli yang memiliki pekerjaan maka taraf hidupnya akan meningkat, karena memiliki gaji bulanan.
IKN menjadi magnet pertumbuhan ekonomi, tak hanya di Kalimantan tapi juga di seluruh Indonesia. Pembangunan IKN Nusantara akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia karena dipicu oleh bagusnya infrastruktur. Dengan mulusnya jalan raya beraspal maka mobilitas warga di Kalimantan Timur akan makin lancar.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantar