RI Siap Jadi Tuan Rumah KTT AIS Forum 2023
Oleh : Ananda Rasti
Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah event bertaraf internasional. Setelah sukses menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, NTT pada Mei 2023 dan di Jakarta pada September lalu, kini Indonesia akan menyelenggarakan KTT Archipelagic and Islands States Forum (AIS) Forum 2023. Sejumlah negara pulau dan kepulauan akan berpartisipasi pada KTT AIS Forum pertama pada 10-11 Oktober 2023 mendatang di Bali.
Penunjukan Bali sebagai tuan rumah KTT AIS Forum melalui pertemuan Senior Official Meeting (SOM) ke-8 yang berlangsung pada 29-30 Agustus 2023 di Antananarivo, Madagaskar. Project Coordinator Sekretariat AIS Forum, Riny Modaso mengatakan, pelaksanaan KTT ini nantinya akan menjadi platform yang strategis untuk memperkuat program konkret AIS Forum di berbagai bidang di seluruh negara pulau dan negara kepulauan.
Menurutnya, AIS Forum terus berdedikasi untuk memfasilitasi kerja sama dan inovasi antar negara pulau dan kepulauan, dengan kegiatan mendatang yaitu KTT Pertama di Bali, yang akan menandai momen bersejarah dalam perjalanannya sebagai sebuah forum global.
Negara-negara kepulauan seringkali menghadapi permasalahan yang serupa, terutama dalam menghadapi dampak perubahan iklim seperti kenaikan permukaan air laut. Oleh karena itu, AIS Forum memandang pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan ini, dan solidaritas menjadi salah satu fokus utama yang diusung dalam KTT ini.
Tiga tema tersebut merupakan ringkasan dari empat fokus kerja utama AIS Forum, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, penanganan bencana, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang efektif.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati juga optimis KTT tersebut adalah momentum yang baik untuk menjalin kesepakatan tingkat regional dan global.
Suharini mengingatkan, pencemaran di laut tidak hanya berasal dari satu lokasi saja.
Pencemaran juga bersumber dari berbagai wilayah di dunia karena laut terkoneksi dengan berbagai negara. Menurut dia, sampah dan polutan yang mencemari laut DKI Jakarta tidak hanya berasal dari Jakarta saja, namun dapat berasal dari wilayah atau bahkan negara lain.
AIS Forum adalah platform kerja sama konkret yang dibentuk untuk mewadahi negara-negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi, khususnya pada sektor pembangunan kelautan. KTT tersebut rencananya akan dihadiri oleh kepala negara/kepala pemerintahan dari negara partisipan AIS Forum.
Indonesia telah menginisiasi pembentukan AIS Forum sejak 2017. Tujuan utama AIS Forum adalah untuk memperkuat kolaborasi dalam mengatasi permasalahan global dengan empat area utama yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik. Hal ini mencakup pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong berpendapat pelaksanaan KTT AIS Forum 2023 di Indonesia ini makin memantapkan kepercayaan dunia terhadap leadership Indonesia di berbagai forum internasional. Menurutnya, dalam tiga sampai lima tahun belakangan Indonesia mendapatkan kepercayaan menyelenggarakan berbagai forum internasional, termasuk kegiatan AIS Forum.
Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan KTT AIS Forum 2023, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan media briefing yang dihadiri oleh puluhan jurnalis dari media lokal dan nasional. Iapun mengajak media nasional dan lokal mengamplifikasi kegiatan KTT AIS Forum 2023 yang akan diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) Bali tersebut.
Sementara itu, Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sora Lokita, menjelaskan bahwa kemunculan AIS Forum menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk kembali membuat pergerakan dalam lingkup global. AIS Forum merupakan sarana untuk membuat program kegiatan yang konkret dan menguntungkan bagi negara pulau atau kepulauan, serta para penduduknya.
AIS Forum telah melakukan berbagai kegiatan di negara pulau dan kepulauan. Di antaranya seperti pelatihan kewirausahaan bagi anak muda dan pelaku usaha di Vanuatu dan kerjasama di Fiji yakni menyebarkan alat pengukur kesehatan laut. Sepanjang tahun 2023 ke depan, AIS Forum juga akan melakukan kegiatan di Jamaika, Guyana, Papua Nugini, hingga Britania Raya.
Target utama KTT AIS Forum nanti adalah leaders declaration, yang akan berisi harapan-harapan leader tentang bagaimana AIS Forum ini akan berkembang sebagai organisasi internasional yang dapat membantu para islander dan meningkatkan berbagai program yang telah dilakukan.
KTT AIS Forum 2023 mengusung tema utama “Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future” atau “Membina Kolaborasi, Memajukan Inovasi untuk Laut dan Masa Depan Bersama”. Sebagai tuan rumah KTT AIS Forum 2023, Indonesia mendorong pertemuan yang berfokus pada tiga aspek kehidupan mulai dari ekologi, sosial, hingga ekonomi.
Dari segi sosial, keberadaan sampah plastik dapat merusak keindahan pesisir dan mengganggu kenyamanan masyarakat dalam menikmati kecantikan pesisir serta menghambat potensi pengembangan pariwisata bahari. Dari perspektif ekologi, sampah plastik dapat menyebabkan kerusakan pada makhluk laut dan adanya mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh ikan dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia. Di bidang ekonomi, penurunan kualitas lingkungan akan menyebabkan penurunan minat untuk berinvestasi dalam sektor-sektor berbasis laut seperti pariwisata bahari, perikanan, transportasi laut, dan lain sebagainya.
)* Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesi