spot_img
BerandaUncategorizedMendukung Program Deradikalisme Demi Wujudkan Pemilu Damai 2024

Mendukung Program Deradikalisme Demi Wujudkan Pemilu Damai 2024

Mendukung Program Deradikalisme Demi Wujudkan Pemilu Damai 2024

Oleh : Mika Putri Larasti

Masyarakat optimis dan mendukung penuh program deradikalisasi yang saat ini terus digencarkan Pemerintah. Kendati demikian, sinergitas masyarakat untuk memberantas radikalisme tetap dibutuhkan dalam rangka mewujudkan pemilu damai 2024.

Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menjaga ruang digital agar Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 berlangsung dengan bersih dari berbagai informasi hoaks dan radikalisme. Terkait hal itu, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan saat ini sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan langkah pencegahan dan penanganan hoaks dan disinformasi di ruang digital.

Upaya penangkalan konten radikalisme, terorisme maupun hoaks diambil Kominfo untuk memastikan berlangsungnya pemilu yang produktif dan sehat bagi masyarakat Indonesia. Kominfo tentunya bekerja sama dengan banyak pihak untuk mendiskusikan mana yang hoaks, mana yang mengandung narasi-narasi radikalisme.

Esensi pelaksanaan pemilu adalah menyatukan sesama anak bangsa dan memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas demokrasi. Oleh karena itu, semua pihak memiliki peran untuk menjaga ruang digital yang aman dan sehat.
Pencegahan dan antisipasi radikalisme dilakukan tidak hanya pada media massa maupun media sosial, maka berbagai upaya pencegahan harus dilakukan oleh semua pihak. Termasuk tokoh masyarakat harus berperan aktif untuk mengajak warga masyarakat agar menghindari pemikiran berbahaya tersebut.
Berbagai upaya pemerintah dan aparat keamanan bersinergi untuk mencegah adanya tindakan radikalisme. Polda Jateng mengintensifkan upaya sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat mengenai bahaya penyebaran paham radikal dan potensi aksi terorisme menjelang Pemilu 2024.
Kabidhumas Kombes Pol Satake Bayu Setianto mengatakan bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi dan melaporkan aktivitas mencurigakan adalah salah satu kunci dalam memitigasi ancaman tersebut.
Masyarakat sangat antusias mengikuti sosialisasi yang diadakan pemerintah secara langsung maupun dalam jaring (Luring) mengenai pentingnya edukasi potensi individu atau kelompok yang di mungkinkan terafilisasi dalam kegiatan radikalisme atau terorisme.
Aksi radikalisme yang terus mengancam masyarakat terutama jelang Pemilu 2024 mendapat perhatian lebih dari aparat keamanan, masyarakat dapat mengenali indikasi-indikasi atau potensi adanya individu atau kelompok yang terlibat ataupun terafiliasi dengan jaringan Terorisme agar dengan cepat dapat memberikan informasi kepada pihak berwenang.
Polda Jateng berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2024. Kabidhumas menegaskan bahwa sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat adalah pondasi kokoh dalam menciptakan lingkungan aman dan kondusif.
Pemerintah terus berkomitmen untuk mengantisipasi serangan kelompok radikal di dunia maya, yang makin intens jelang masa kampanye dimulai. Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menjaga ruang digital agar Pemilihan Umum Serentak 2024 berlangsung dengan bersih dari berbagai informasi hoaks dan radikalisme.
Upaya penangkalan konten radikalisme, terorisme maupun hoaks diambil Kominfo untuk memastikan berlangsungnya pemilu yang produktif dan sehat bagi masyarakat Indonesia. Pihaknya tentunya bekerja sama dengan banyak pihak untuk mendiskusikan mana yang hoaks, mana yang mengandung narasi-narasi radikalisme.
Berbagai wilayah telah melaksanakan sosialisasi dalam rangka mencegah radikalisme yang terjadi jelang Pemilu 2024, Pj Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Budi Santosa menghadiri kegiatan silaturahmi antara pemerintah daerah dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dan perwakilan dari organisasi masyarakat (Ormas) di wilayah Kobar.
Sinergi antara pemerintah daerah, forum keagamaan, dan ormas sangat penting dalam menciptakan keamanan dan stabilitas di wilayah Kobar. Betapa vitalnya menjaga kerukunan antarumat beragama dan persatuan kebangsaan, terutama dalam menghadapi tantangan pemilu serentak yang akan datang.
Budi Santosa mengapresiasi kegiatan-kegiatan menghindari radikaliseme, hal tersebut di nilai baik antara pemerintah, forum keagamaan, dan ormas dapat menciptakan ruang dialog yang terbuka dan saling menghargai. Sehingga berbagai potensi konflik dapat dihindari dan diselesaikan secara bijaksana. Diharapkan kebersamaan dan kolaborasi ini dapat berlanjut dalam upaya mewujudkan Kotawaringin Barat yang aman, damai, dan harmonis.
Disisi lain, upaya aparat untuk mengamankan Pemilu mendapat dukungan dari masyarakat. Mereka juga bersinergi untuk mencegah radikalisme dan terorisme menjelang Pemilu 2024, terutama di dunia maya. Pemilu memang rawan gesekan karena ada perbedaan pilihan partai politik dan calon presiden. Namun diharap perbedaan ini tidak dibesar-besarkan, agar pemilu bisa damai dan bebas teror.
Polri juga bersiap untuk mengamankan Pemilu karena bisa jadi ada ancaman dari kelompok radikal dan teroris. Oleh karena itu seluruh anggota Polri bersiap untuk menjaga masyarakat dari potensi penyerangan kelompok radikal saat Pemilu 2024.
Masyarakat turut mendukung pemerintah agar kuat untuk menyukseskan Pemilu 2024. Salah satunya dengan meningkatkan pengamanan di dunia maya. Konten-konten radikal akan diblokir sehingga tidak akan meracuni pikiran masyarakat dan mereka tak akan melakukan golput saat Pemilu. Sementara masyarakat juga bekerja sama dengan meningkatkan literasi berinternet, sehingga tidak asal share dan tidak terpengaruh oleh berita hoaks dan propaganda.

)* Penulis adalah mahasiswa jurusan hukum Universitas Semarang